"Terapkan syariat pada diri, keluarga, golongan dan ummat"
Kami menerima kiriman tulisan dari pihak manapun selama tidak keluar dari Al Qur'an dan Sunnah, silahkan kirimkan tulisan Anda ke daud.kh.duaribu@gmail.com terima kasih.

Hijab Before Hisab

Oleh: Ahmad Farisi (Abu Abdillah Faris)
www.ahmadfarisi.wordpress.com

Wahai Engkau yang bergelar Muslimah…Wahai Engkau wanita yang merindukan sorga… sudahkah jilbab kebesaranmu engkau kenakan? Atau sudahkah Engkau berazam akan memakai jilbabmu? Jangan Engkau jadikan jilbabmu sebagai kain simpanan yang hanya dipakai pada acara-acara tertentu. Renungkanlah perjuangan saudari-saudarimu di Prancis, Kanada dan Negara-negara minoritas Muslim lainnya. Bagi mereka untuk bisa memakai jilbab adalah sebuah perjuangan yang panjang dan melelahkan.

Mengapa mereka mau melakukannya? karena mereka yakin bahwa memakai jilbab adalah sebuah tuntutan agama. Bukan karena mereka mengikuti trend atau mode belaka, karenanya segala rintangan yang mereka hadapi tidak akan mampu menggoyahkan tekadnya, sebaliknya justru semakin memperkokoh keimanannya. Perhatikanlah wahai Muslimah Firman Alloh swt di bawah ini:

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Alloh swt Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).

Setelah Engkau mengetahui ada perintah untuk mengenakan jilbab, masihkah ada yang menganggap bahwa jilbab hanyalah budaya atau adat? Ingatlah…! Sesungguhnya jilbab bagimu adalah wajib sepertimana kewajiban shalat lima waktu dalam sehari. Jilbab bagimu adalah sebuah identitas sebagai seorang Muslimah, karenanya engkau mudah dikenal dan tidak diganggu.

Wanita Yang Suka Memamerkan Tubuhnya Tidak Akan Mencium Bau Sorga

Wahai Muslimah yang takut akan dosa… Tutuplah auratmu. Pakailah hijabmu sebelum datang masa hisabmu. Sungguh hari penghisaban adalah hari-hari yang sangat mengerikan, adapun penyesalan setelah datangnya hari penghisaban adalah sia-sia.

Rasululloh saw bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk sorga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau sorga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Dari hadits di atas dikatakan ada dua golongan yang tidak mencium bau sorga. Mencium saja tidak apalagi masuk ke dalamnya – nau’dzubillahi min dzalik – padahal bau sorga dapat dicium dari jarak yang sangat jauh. Wanita yang berpakaian akan tetapi tidak menutupi auratnya adalah seperti wanita yang berpakaian namun telanjang. Karena tujuan berpakaian adalah untuk menutupi aurat.

Dalam berpakaian menutup aurat, bukan hanya memakai jilbab atau pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya. Akan tetapi juga menghindari pakaian yang tipis atau ketat yang masih menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya.

Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan berkata:“Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Selain menghindari pekaian yang tipis dan ketat juga harus dihindari berpakaian yang berlebihan, seperti berpakaian yang terlalu mewah dan memamerkan perhiasannya, karena hal itu dapat menyebabkan pamer dan riya.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya..” [An Nuur:31]

Bagi yang sudah mengenakan Jilbab, keep your hijab…! Mari ajak anak-anak perempuanmu, ibumu, saudari-saudarimu, bibi-bibimu dan Muslimah yang lain untuk mengenakannya. Semoga keluraga kita bukan termasuk golongan orang yang tidak mencium bau sorga.
Lanjut baca...

Lelaki Keledai Dan Wanita Celaka

Hati-hati berbicara dan menulis kata-kata….ALLAH kuasa membalasnya seketika itu juga.

Ini adalah sebuah kisah yang terjadi di Mesir dan sempat dimuat oleh majalah yang terbit di Mesir, Al Majallah dan Al Manar serta berbagai media massa lokal.

Kisah 1 : Lelaki Keledai

Kisah ini terjadi di Universitas ‘Ain Syams, fakultas pertanian di Mesir. Sebuah kisah yang amat masyhur dan diekspos oleh berbagai media massa setempat dan sudah menjadi buah bibir orang-orang di sana.
Pada tahun 50-an masehi, di sebuah halaman salah satu fakultas Mesir, berdiri seorang mahasiswa sembari memegang jamnya dan membelalakkan mata ke arahnya, lalu berteriak lantang, “Jika memang Allah ada, maka silahkan Dia mencabut nyawa saya satu jam dari sekarang!.”.

Ini merupakan kejadian yang langka dan disaksikan oleh mayoritas mahasiswa dan dosen di kampus tersebut. Menit demi menit pun berjalan dengan cepat hingga tibalah menit keenampuluh alias satu jam dari ucapan sang mahasiswa tersebut. Mengetahui belum ada gejala apa-apa dari ucapannya, sang mahasiswa ini berkacak pinggang, penuh dengan kesombongan sembari berkata kepada rekan-rekannya, “Bagaimana pendapat kalian, bukankah jika memang Allah ada, sudah pasti Dia mencabut nyawa saya?.”

Para mahasiswapun pulang ke rumah masing-masing. Diantara mereka ada yang tergoda bisikan syaithan sehingga beranggapan, “Sesunguhnya Allah hanya menundanya karena hikmah-Nya di balik itu.” Akan tetapi ada pula diantara mereka yang menggeleng-gelengkan kepala dan mengejeknya.

Sementara si mahasiswa yang lancang tadi, pulang ke rumahnya dengan penuh keceriaan, berjalan dengan angkuh seakan dia telah membuktikan dengan dalil ‘aqly yang belum pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya bahwa Allah benar tidak ada dan bahwa manusia diciptakan secara serampangan; tidak mengenal Rabb, tidak ada hari kebangkitan dan hari Hisab.

Dia masuk rumah, dan rupanya sang ibu sudah menyiapkan makan siang untuknya sedangkan sang ayah sudah menunggu sembari duduk di hadapan hidangan. Karenanya, sang anak ini bergegas sebentar ke ‘Wastapel’ di dapur. Dia berdiri di situ sembari mencuci muka dan tangannya, kemudian mengelapnya dengan tissue. Tatkala sedang dalam kondisi demikian, tiba-tiba dia terjatuh dan tersungkur di situ, lalu tidak bergerak-gerak lagi untuk selama-lamanya.

Yah…dia benar-benar sudah tidak bernyawa lagi. Ternyata, dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa sebab kematiannya hanyalah karena ada air yang masuk ke telinganya!!.

Mengenai hal ini, Dr.’Abdur Razzaq Nawfal -rahimahullah- berkata, “Allah hanya menghendaki dia mati seperti keledai!.”.

Sebagaimana diketahui berdasarkan penelitian ilmiah bahwa bila air masuk ke telinga keledai atau kuda, maka seketika ia akan mati ?!!!.

(Sumber: Majalah “al-Majallah”, volume bulan Shafar 1423 H sebagai yang dinukil oleh Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hâzimiy dalam bukunya “Nihâyah azh-Zhâlimîn”, Seri ke-9, h.73-74)

Kisah 2 : Wanita celaka….Ketika Allah mengabulkan permintaan ‘vila’nya di neraka….

Kisah ini ditulis oleh redaksi majalah Al-Manar, Mesir. Ia mengisahkan, “Musim panas merupakan ujian yang cukup berat bagi seorang muslimah. Ia dituntut untuk tetap mempertahankan pakaian kesopannanya. Gerah dan panas tak lantas menjadikan mereka menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan jilbab, kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki manfaat multi fungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari kairo ke Alexandria, di sebuah mikrobus, ada seorang gadis muda yang berpakaian kurang layak untuk di deskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan.

Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja, cara berpakaiannya mengundang “perhatian” orang didalam mikrobus tersebut.

Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa cara berpakaiannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tidak baik bagi dirinya sendiri. Di samping mengingatkan bahwa cara berpakaian seperti itu melanggar aturan syar’i. Orang tua tersebut berbicara agak hati-hati dan pelan-pelan, sebagaimana layaknya seorang bapak berbicara kepada anaknya.

Tapi apa respon perempuan muda tersebut ? rupanya dia tersinggung lalu ia mengekspresikan kemarahannya dengan berkata, “Jika memang bapak mau, ini ponsel saya, tolong pesankan saya tempat di neraka tuhan anda !” Orang tua tersebut hanya bisa beristighfar sembari mengelus dadanya; kasihan nian gadis itu, semoga Allah memberinya hidayah.

Detik-detik berikutnya suasana begitu senyap, penumpang mikrobus mulai terlelap dalam kantuk.

Hingga sampailah perjalanan di ujung tujuan. Kini para penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi terhalangi oleh perempuan muda itu yang masih terlihat tidur.

“Bangunkan saja !” teriak seorang penumpang.
“Iya bangunkan saja” teriak penumpang lainnya.

Tapi perempuan muda tersebut tetap bungkam. Salah seorang penumpang lain mencoba mendekati si perempuan muda tersebut dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah.

Namun Astaghfirullahal ‘Azhim ! Apakah yang terjadi ? ternyata perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi, ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan NERAKA.

Kontan seisi Mikrobus berucap Istighfar sembari menggeleng-gelengkan kepala. Sebuah akhir kehidupan yang menakutkan; mati dalam keadaan menantang ALLAH. Apakah Allah langsung memenuhi permintaan ‘vila’nya untuk tinggal di neraka sana ????

Setelah membaca kisah di atas mungkin pembaca ada yang bertanya-tanya dalam hati. Mengapa Mesir yang terkenal dengan al Azhar dan banyak ulama ada orang yang berani mengatakan demikian??? Maka perlu diingat bahwa orang yang pernah mengaku dirinya Tuhan juga ada di Mesir, yaitu Fir’aun.

Ada orang yang mengatakan bahwa Mesir baina Naar wa Nuur antara api dan cahaya, sama-sama mengeluarkan sinar, tapi yang satu bisa membakar dan yang satu menerangi. Atau ada orang yang mengatakan bahwa Mesir antara Moses dan Ramsis, antara Musa dan Fir’aun, maka penduduknya pun ada yang bijak seperti Musa dan ada yang jahat seperti Fir’aun.

Salah satu ungkapan yang sering dilontarkan ketika penerimaan dan orientasi mahasiswa baru adalah “al qahirah, fa in lam taqharha qoharotka” Kairo atau Sang Penakluk, apabila Anda tidak bisa menaklukkannya maka Anda yang akan ditaklukkan. Hal ini dilakukan agar para mahasiswa baru bisa terarah jalannya dan tidak terlena dengan kehidupan baru Kairo, Mesir.
Lanjut baca...

Do'a Dan Bacaan Dalam Shalat

A. Doa-Doa Iftitah

Rasulullah SAW membuka bacaan dengan doa-doa yang banyak dan bermacam-macam. Beliau SAW memuji Alloh, mengagungkanNya dan menyanjungNya. Rasulullah telah memerintahkan demikian kepada orang yang tidak benar sholatnya. Beliau bersabda ”Tidak sempurna sholat seseorang sehingga ia bertakbir, bertahmid dan menyanjungNya serta membaca ayat-ayat al-Qur’an yang dihapal.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam bacaan iftitah (pembukaan), terkadang Beliau SAW membaca doa sebagai berikut:

1. Allahumma ba’id baini wa baina khotoyaya kama ba’adta bainal masyriki wal maghribi, Allahumma naqqini min khotoyaya kama yunaqqo atstsaubul abyadu minad danas, Allahummaghsilni min khotoyaya bil ma’i was tsalji wal barodi.

2. Allahu akbar kabiiraa wal-hamdulillahi katsiiraa wa subhaanallahi bukrotan wa atsiilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawati wal ardha haniifan muslimaan wa maa ana minal-musyrikiin. Inna shalaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati lillaahi robbil’aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimin.

3. Subhaanaka Allohumma wabihamdika wa tabaarakasmuka wadduka walaa ilaha ghoiruka,

yang artinya ”Mahasuci Engkau ya Alloh, Maha Terpuji Engkau, Mahamulia Engkau serta

Mahatinggi kehormatanMu dan tiada tuhan selain Engkau (HR Ibnu Mundih dan Nasa’i)

4. Dan lain-lain.

B. Tata Cara Bacaan Dalam Sholat

1. Membaca Ta’awwudz.

Kemudian Rasulullah SAW membaca ta’awwudz dengan mengucapkan ”A’udzubillah minasyaithonirrojim min hamazihi wanafkhihi wanafatsihi” (Aku berlindung kepada Alloh darigodaan setan yang terkutuk dari semburannya, kesombongannya, dan embusannya) (HR Abu Daud, Ibnu Majah, Daruquthni & Hakim).

Terkadang Beliau SAW menambahinya dengan ”A’udzubillahis-samii’il’alim minasysyaithoonirrojim” (Aku berlindung kepada Alloh Yang Mahamendengan lagi Mahamengetahui dari godaan setan yang terkutuk) (HR Abu Daud, Tirmidzi & Ahmad).

Setelah itu Beliau SAW membaca ”Bismillahir-rahman-nirrahim” (Dengan nama Alloh Yang Mahapengasih dan Mahapenyayang) (dengan tanpa mengangkat/mengeraskan suara). (HR Bukhari, Muslim & Ahmad)

2. Membaca Surat al-Faatihah, Ayat per Ayat

Kemudian Rasulullah SAW membaca surat al-Faatihah dengan memotong setiap ayat :

a. Bismillaahir-rahmanir-rahim.

b. Alhamdulillaahirab-bil’aalamiin.

c. Sampai dengan akhir ayat.

Demikian Rasulullah SAW membaca al-Fatihah sampai akhir surah. Beliau SAW tidak menyambung ayat dengan ayat berikutnya. Demikian yang diriwayatkan Abu Daud dan Sahmi.

3. Membaca al-Faatihah Sebagi Rukun Dan Keutamaannya

Beliau selalu mengagunggkan surat ini dengan sabdanya ”Tidak sah sholat seseorang apabila belum membaca surah al-Faatihah (dan seterusnya). (HR Bukhari, Muslim dan Baihaqi)

4. Mengeraskan Bacaan Bagi Makmum

Sebelumnya Rasulullah SAW membolehkan makmum membaca al-Fatihah dengan keras. Akan tetapi pada suatu sholat Subuh Beliau SAW merasa terganggu oleh bacaan seorang makmum. Setelah selesai sholat Beliau SAW bersabda ”Apakah kalian tadi ikut membaca bacaan imam?” Mereka menjawab “Benar, akan tetapi dengan cepat wahai Rasulullah” Rasulullah berkata “Janganlah kalian lakukan kecuali kalian membaca al-Fatihah. Sesungguhnya tidak sah sholat seseorang kecuali membacanya.” (HR Bukhari, Abu Daud & Ahmad).

Tetapi kemudian membaca cara ini dilarang oleh Nabi SAW. Yaitu ketika Rasulullah SAW kembali dari sholat jahr (sholat yang dibolehkan membaca al-Qur’an dengan keras). Dalam sebuah riwayat dikatakan pertisiwa itu terjadi pada sholat Subuh. Beliau bersabda ”Adakah tadi kalian mengikutiku membaca al-Qur’an dengan suara keras?” Seseorang menjawab ”Aku wahai Rasulullah” Nabi SAW berkata ”Kenapa ada yang membaca demikian sehingga mengganggu bacaanku?” Abu Hurairah berkata ”Maka para sahabat berhenti membaca al-Qur’an dengan keras dalam sholat dimana Rasulullah mengeraskan bacaannya ketika mereka mendengar teguran dari Rasulullah. (Mereka membaca tanpa suara pada sholat dimana imam tidak mengeraskan bacaan)” (HR Malik, Humaidi, Abu Daud dan Bukhari).

Maka berdiam saat imam membaca al-Qur’an menjadi syarat kesempurnaan bermakmum. Rasulullah SAW bersabda ”Sesungguhnya dijadikannya imam itu agar diikuti oleh makmum,maka apabila mengucapkan takbir, ikutilah mengucapkan takbir. Janganlah membaca al-Qur’an, diam dan dengarkanlah.” (HR Abu Daud, Muslim & Abu Uwanah).

Oleh karena itu makmum yang mendengarkan bacaan imam tidak perlu lagi turut membacanya. Sabda Rasulullah SAW ”Barang siapa yang sholat bermakmum maka bacaan imam adalah menjadi bacaannya juga.” (HR Daruquthni, Ibnu Majah & Ahmad). Ini untuk sholat-sholat yang jahr (imam mengeraskan bacaannya).

5. Kewajiban Membaca Tanpa Suara

Adapun pada sholat-sholat yang harus membaca tanpa suara, Rasulullah SAW telah menetapkan kehaursan membaca al-Qur’an padanya. Jabir berkata ”Kami membaca al-Faatihah dan surah al-Qur’an pada sholat Dzuhur dan Ashar dibelakang imam pada dua rakaat pertama, sedangkan pada dua rakaat berikutnya membaca al-Faatihah (saja).”(Riwayat Ibnu Majah).

6. Imam Mengucapkan Amin Dengan Mengangkat Suara

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Abu Daud disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW selesai membaca al-Faatihah, Beliau SAW mengucapkan amin dengan suara jelas dan panjang. Orang-orang yang bermakmumpun dianjurkan untuk mengucapkannya. Sabda Beliau SAW ”Apabila imam sholat mengucapkan ”Ghoiril maghdhuubi’alaihim waladhaaliin” maka katakanlah ”Amin”. (Sesungguhnya malaikiat berkata ”Amin” dan imampun mengucapkan ”Amin”).Dalam lafal lain disebutkan bahwa jika seorang imam sholat mengucapkan amin, makaikutilah dengan mengucapkan amin. Apabila ucapan amin itu bersama dengan ucapan malaikat, (Dalam lafal lain disebutkan : Apabila seseorang mengucapkan amin dalam sholat, dan para malaikat di langit mengucapkan amin dengan bersamaan) niscaya dosa-dosanya akan diampuni.” (HR Bukhari, Muslim & Nasa’i).

Rasulullah SAW juga bersabda ”Tidak ada suatu yang paling menjadikan orang-orang Yahudi iri kepada kalian kecuali ucapan salam dan amin (dibelakang imam).” (HR Bukhari, Ibnu Majah dan Ahmad).

7. Bacaan Setelah Membaca al-Faatihah.

Setelah membaca al-Faatihah, Rasulullah SAW membaca surah lainnya. Terkadang membaca surah panjang dan kadang surah pendek karena suatu penyebab seperti sedang dalam perjalanan, sakit batuk atau sakit lainnya. Atau mendengar tangis anak kecil sebagaimana yang disebutkan oleh Anas bin Malik ra.

8. Boleh Hanya Membaca al-Faatihah

Mu’adz pernah sholat Isya berjamaah dengan Rasulullah SAW di akhir waktu, lalu pulang. Disana ia sholat lagi bersama sahabat-sahabatnya sebagai imam. Dalam jamaah itu terdapat seorang anak muda bernama Sulaim dari bani Salamah. Anak muda itu merasakan sholatnya terlalu lama, maka ia keluar dan sholat sendiri di pojok masjid. Usai sholat ia bergegas keluar masjid dan menunggang untanya langsung meninggalkan tempat itu.

Setelah sholat Mu’adz diberitahu akan kejadian ini. Ia berkata ”Sungguh hal ini perbuatan munafik!. Aku akan laporkan apa yang diperbuatnya kepada Rasulullah.” Anak muda itu juga berkata ”Aku juga akan adukan apa yang dilakukan kepada Rasulullah.”

Keesokan harinya mereka datang kepada Rasulullah. Mu’adz mengadukan apa yang dilakukan anak muda itu, dan anak muda itupun melaporkan apa yang diperbuat oleh Mu’adz. Ia berkata ”Wahai Rasulullah dia telah sholat yang lama denganmu. Lalu ia pulang dan mengimami kami dengan lama”. Rasulullah menjawab ”Wahai Mu’adz akankah engaku membuat fitnah?” Rasulullah bertanya kepada anak muda itu ”Apa yang engkau lakukan dalam sholatmu?” Ia menjawab ”Aku membaca al-Faatihah, lalu berdoa memohon surga kepada Allah, dan berlindung dari siksa neraka. Aku tidak tahu apa yang engaku baca dengan suara lirih dan yang dibaca Mu’adz” Nabi menyahut ”Aku dan Mu’adz seperti ini (telunjuk dan jari tengah).” Anak muda itu berkata ”Akan tetapi Mu’adz akan tahu kalau musuh datang, sedangkan mereka telah diberitahu bahwa musuh telah datang di tempat mereka.” Orang yang meriwayatkan hadits ini berkata ”Kaum tersebut kemudian datang menyerang dan anak muda itu gugur sebagai syahid. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada Mu’adz ”Setelah peristiwa itu bagaimana kamu dengan orang yang mengadukanmu kepadaku?” Mu’adz menjawab ”Wahai Rasulullah, Allah Mahabenar dan saya keliru. Anak muda itu telah gugur sebagai syahid.” (HR Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Ahmad, Abu Daud, Bukhari & Muslim)

9. Membaca al-Faatihah Dengan Suara Keras dan Tanpa Suara Pada Sholat Lima Waktu Dan Sholat Lainnya.

Pada sholat Subuh dan pada rakaat pertama dan kedua pada sholat Maghrib dan ’Isya Rasulullah SAW membaca al-Faatihah dan surah lainnya dengan suara keras. Sedangkan pada sholat Dzuhur dan Ashar Beliau SAW membacanya dengan tanpa suara. Para sahabat mengetahui apa yang dibaca oleh Rasulullah SAW dalam sholat-sholat yang tanpa suara dari gerakan jenggotnya dan terkadang Nabi SAW sendiri memperdengarkan bacaannya. Demikian penjelasan Bukhari dan Abu Daud. Beliau SAW juga membaca dengan mengangkat (mengeraskan) suara pada sholat Jum’at , ’Idul Fitri, ’Idul Adha, Istisqa’ (sholat meminta hujan), dan sholat Kusuf (gerhana).

C. Bacaan-Bacaan Sholat Nabi SAW

Bacaan sholat Rasulullah SAW bermacam-macam. Kadang Nabi SAW membaca surat ar-Rum (60 ayat), kadang ash-Shaffat (182 ayat), kadang surat Zalzalah (7 ayat) dan lain-lain.

D. Bacaan Tartil dan Memerdukan Suara

Perintah Allah terhadap Rasulullah SAW adalah agar membaca al-Qur’an dengan tartil, tidak pelan, dan tidak terlalu cepat. Tetapi dibaca kalimat per kalimat sehingga bacaan satu surah lebih lama daripada dibaca dengan biasa.

Beliau SAW bersabda ”Kelak akan dikatakan kepada orang yang membaca al-Qur’an ”Bacalah, telitilah dan tartillah sebagaimana engkau mentartilkannya di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu adalah diakhir ayat yang engkau baca.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).

Beliau menyuruh para sahabatnya untuk membaca al-Qur’an dengan suara merdu dalam sabdanya ”Hiasilah al-Qur’an dengan suaramu. Sesungguhnya suara yang bagus dapat menjadikan al-Qur’an bertambah indah.” (HR Bukhari, Abu Daud & Hakim).

Beliau juga bersabda ”Sesungguhnya orang yang bagus suaranya adalah apabila engkau

mendengarkan suara bacaan al-Qur’an sedangkan kamu mengira bahwa dia adalah orang yang takut kepada Allah.” (HR Thabrani, Ibnu Mubarak & Abu Nu’aim).

E. Membetulkan Bacaan Imam Yang Salah

Abu Daud, Ibnu Hibban dan Thabrani meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menyuruh

membetulkan imam yang salah membaca al-Qur’an. Beliau pernah melakukan sholat dan salah dalam membaca al-Qur’an. Usai sholat Beliau bertanya kepada Ubay, ”Apakah engkau sholat bermakmum dengan saya?” Ubay menjawab ”Benar” Beliau menimpali ” Kenapa tidak membetulkan bacaanku yang salah?”

F. Berta’awwudz Dan Meludah Saat Sholat Untuk Menghilangkan Gangguan

Dalam hadits riwayat Muslim dan Ahmad disebutkan bahwa Utsman bin Abi ’Ash berkata kepada Rasulullah SAW ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan telah menggangguku ketika aku membaca al-Qur’an saat sholat sehingga sholatku kacau.” Rasulullah SAW bersabda ”Itulah setan yang bernama Khinzib. Jika engkau merasakan keahdirannya, bacalah ta’awwudz dan meludahlah ke sebelah kirimu tiga kali.” Utsman berkata ”Aku kemudian melakukannya sehingga Allah mengeyahkan setan dariku.”
Lanjut baca...

Tata Cara Shalat


A. Mengahadap Kiblat
Rasulullah SAW dalam melaksanakan sholat fardhu dan sunnah menghadap kiblat. Beliau pun memerintahakannya demikian dalam sabdanya kepada orang yang tidak benar sholatnya, ”Bila engkau berdiri untuk melakukan sholat maka sempurnakanlah wudhumu, kemudian menghadaplah kiblat, lalu bertakbirlah” (HR. Bukhari dan
Muslim).

Dalam perjalanannya Rasulullah SAW biasanya melakukan sholat sunnah diatas kendarannya (unta). Beliau juga melakukan witir diatas kendaraannya dan mengadap kemana saja kendaraannya menghadap (timur maupun barat). Alloh berfirman dalam QS al-Baqarah ayat 115 (artinya) ”Maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Alloh”.

Dalam riwayat Bukhari dan Ahmad disebutkan bahwa apabila hendak melakukan sholat fardhu, Rasulullah SAW turun dari tunggangannya lalu menghadap kiblat.

B. Berdiri
Dalam sholat fardhu dan sunnah Rasulullah SAW melakkukannya sambil berdiri sesuai dengan perintah Alloh SWT dalam QS al-Baqarah ayat 238 (artinya) ”Berdirilah untuk Alloh (dalam sholatmu) dengan khusyu.

Dalam sebuah riwayat Tirmidzi dan Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan sholat menjelang datang ajalnya sambil duduk. Dalam kesempatan lain Beliau melakukan sholat sambil duduk, yaitu ketika dalam keadaan sakit. Sedangkan orang-orang dibelakangnya mengikutinya sambil berdiri. Lalu Rasulullah SAW memberikan isyarat agar mereka duduk, maka merekapun duduk. Setelah selesai sholat Beliau bersabda ”Kalian tadi hampir saja melakukan apa yang telah
dilakukan oleh bangsa Romawi dan Persia, dimana mereka berdiri di depan rajanya sedangkan rajanya duduk. Maka janganlah kalian melakukannya. Sesungguhnya keberadaan imam adalah agar diikuti. Bila ia ruku, maka rukulah; bila berdiri maka berdirilah; dan jika sholat sambil duduk maka duduklah bersama-sama”. (HR Muslim).

Sholat orang sakit sambil duduk, seperti sabda Beliau ”Shalatlah sambil berdiri. Bila tidak bisa, sambil duduk. Bila tidak bisa sambil terlentang.” (HR. Bukhari, Abu Daud & Ahmad). Juga Beliau bersabda ”Barangsiapa melakukannya dengan berdiri, maka itu lebih utama. Adapun bagi yang melakukannya sambil duduk maka baginya separoh pahala yang berdiri. Barangsiapa yang sholat sambil tidur (terlentang) baginya separuh pahala orang yang sholat sambil duduk. Yang dimaksud disini adalah orang yang sakit.” (HR. Bukhari, Abu Daud & Ahmad).

Suatu ketika Rasulullah SAW mengunjungi orang yang sakit lalu melihat orang itu melakukan sholat diatas bantal. Rasulullah SAW mengambil bantal itu dan melemparkannya. Orang itu lalu mengambil ’ud (papan kayu) untuk sholat diatasnya. Tatapi Nabi SAW mengambil dan membuangnya lalu bersabda ”Sholatlah diatas tanah bila engkau bisa. Bila tidak cukuplah dengan isyarat, dan hendaknya isyarat sujudnya lebih rendah dari rukumu.” (HR. Thabrani, Bazzar dan Baihaqi).

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Ahmad, Rasulullah SAW berdiri di dekat pembatas. Jarak antara beliau dan pembatas sekitar hasta. Menurut Bukhari dan Muslim, jarak antara tempat sujudnya dan tembok cukup untuk dilalui seekor kambing.

Rasulullah SAW bersabda ”Janganlah engkau sholat kecuali dengan pembatas, dan janganlah engkau membiarkan seseorang lewat di depanmu dikala sholat. Jika dia memaksakan kehendaknya lewat di depanmu, bunuhlah dia karena sesungguhnya ia bersama dengan setan.” (HR. Ibnu Khuzimah); dan juga ”Jika seseorang dari kalian melakukkan sholat pada pembatas hendaknya mendekatkan pada batas itu sehingga setan tidak dapat memutus sholatnya.” (HR Abu Daud, Bazzar dan Hakim)

Apabila Beliau sholat di tempat terbuka, tidak ada sesuatu sebagai pembatas (didepan tempat sholat), maka beliau menancapkan tombak didepannya. Lalu beliau melakukan sholat menghadap pembatas itu, sedangkan orang-orang bermakmum dibelakangnya. Hal ini sebagaimana dikatakan Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah. Beliau bersabda, ”Apabila seseorang diantara kalian meletakkan tiang sepanjang pelana di depannya, maka sholatlah menghadapnya dan hendaknya tidak menghiraukan orang yang lewat dibelakang tiang itu.” (HR Muslim dan Abu Daud).

Ibnu Khuzimah, Thabrani dan Hakim meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah membiarkan sesuatu yang melewati antara dirinya dan pembatasnya. Pernah Beliau SAW sholat lalu lewat didepannya seekor kambing. Maka Rasulullah SAW mendahuluinya maju kedepan sampai perutnya menempel di dinding (sehingga kambing itu melewati belakang Beliau).

Suatu ketika Rasulullah SAW sholat wajib, Beliau SAW menggenggam tangannya. Usai sholat mereka bertanya “Wahai Rasulullah, adakah sesuatu yang baru dalam sholat?” Beliau menjawab “Tidak, hanya saja setan hendak lewat di depanku. Lalu aku cekik sampai lidahnya terasa dingin di tanganku. Demi Alloh, seandainya saudaraku, Nabi Sulaiman tidak mendahuluiku, maka aku akan ikat setan itu pada sebuah tiang masjid sehingga dapat dilihat anak-anak kecil penduduk Madinah.” (HR Ahmad, Daruquthni dan Thabrani).

Rasulullah SAW bersabda ”Apabila seseorang melakukkan sholat menghadap sesuatu sebagai pembatas dari orang lain, maka apabila seseorang melampaui batas didepannya itu maka hendaknya mendorong sekuatnya atau semampunya (dalam riwayat lain disebutkan : hendaknya menghalanginya dua kali). Jika ia tetap menerobos maka bunuhlah ia. Sesungguhnya dia adalah setan.” (HR Bukhari dan Muslim); juga Beliau bersabda ”Apabila orang yang lewat di depan orang yang sholat itu mengetahui dosanya, niscaya dia akan lebih baik berdiri 40 (empat puluh) tahun daripada berlalu didepan orang yang sholat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW bersabda ”Sholat seseorang menjadi putus apabila tidak dibatasi dengan semacam pelana didepannya lalu dilewati oleh wanita haid (balig), keledai dan anjing hitam” Abu Dzar berkata ”Wahai Rasulullah, apakah bedanya anjing hitam dan anjing berwarna merah?” Beliau menjawab ”Anjing hitam adalah setan.” (HR Muslim, Abu Daud & Khuzaimah).

Rasulullah SAW melarang orang melakukan sholat menghadap kubur dengan sabdanya ”Janganlah kalian sholat menghadap kubur dan janganlah duduk diatasnya.” (HR Muslim, Abu Daud & Ibnu Khuzimah).

C. Niat
Rasulullah SAW bersabda ”Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung dari niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya” (HR Bukhari & Muslim).

D. Takbir
Dalam hadits riwayat Muslim dan Ibnu Majah, disebutkan bahwa Rasulullah SAW membuka sholatnya dengan ucapan Allohu Akbar (Alloh Mahabesar). Beliaupun memerintahkan demikian kepada orang yang tidak benar dalam sholatnya, sebagaimana sabda Beliau SAW ”Tidaklah sholat seseorang itu menjadi sempurna sampai ia berwudhu dengan benar, lalu berkata Allohu Akbar” (HR Thabrani)

Beliau SAW juga bersabda ”Kunci sholat adalah suci, tahrimnya pengharamannya adalah takbir dan thalilnya penghalalannya adalah salam.” (HR Abu Daud, Tirmidzi & Hakim).

Dalam hadits riwayat Ahmad dan Hakim disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengangkat suaranya dalam takbir sehingga terdengar oleh orang-orang yang makmum dibelakangnya. Rasulullah SAW bersabda ”Apabila imam mengucapkan Allohu Akbar, maka katakanlah Allohu
Akbar” (HR Ahmad dan Baihaqi).

E. Mengangkat Tangan
Terkadang Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sambil mengucapkan takbir, dan terkadang mengangkatnya sebelum takbir, dan terkadang (mengangkat tangan) setelah ucapan takbir.

Beliau SAW mengangkat kedua tangannya dengan jari terbuka rapat (tidak renggang dan tidak menggenggam). Dan Rasulullah SAW mengangkatnya sampai sejajar dengan kedua bahunya dan terkadang sampai kedua telinganya.
F. Meletakkan Tangan Kanan Diatas Tangan Kiri (Bersedekap)
Rasulullah SAW meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya10. Beliau SAW bersabda ”Sesungguhnya para Nabi memerintahkan kepada kita agar mempercepat saat berbuka dan mengakhirkan waktu sahur dan agar meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri kita dalam sholat.” (HR Ibnu Hibban dan Dhiya).

G. Meletakkan Kedua Tangan (Bersedekap) di Dada
Nabi SAW meletakkan tangan kanan diatas punggung tangan kirinya, pergelangan dan lengan, dan memerintahkan demikain kepada sahabat-sahabatnya. Terkadang Beliau SAW mengenggam lengan kirinya dengan jari-jari tangan kanannya. Beliau SAW meletakkan keduanya diata dada.

H. Khusyu dan Memandang Tempat Sujud
Dalam hadits riwayat Baihaqi dan Muslim disebutkan bahwa Nabi SAW dalam sholat
menundukkan kepalanya dan pandangannya tertuju ke tanah. Rasulullah melarang mengangkat pandangannya ke langit sebagaimana tercantum dalam hadits riwayat Bukhari dan Abu Daud. Larangan itu dipertegas dengan sabdanya ”Hendaknya orang-orang menghentikan mengarahkan pandangannnya ke langit pada waktu sholat atau tidak dapat kembali lagi kepada mereka (dalam riwayat lain disebutkan : atau mata-mata mereka tercolok)”. (HR Bukhari, Muslim & Siraj).

Dalam hadits lain disebutkan ”Apabila kalian melakukan sholat maka hendaknya janganlah menolah-noleh karena Alloh akan menghadapkan wajahNya kepada wajah hambanya ketika sholat selama ia tidak menolah-noleh.” (HR Tirmidzi dan Hakim)

Dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Abu Ya’la disebutkan bahwa Rasulullah SAW melarang tiga perkara dalam sholat. Yaitu sholat dengan cepat seperti ayam yang mematuk, duduk diatas tumit seperti duduknya anjing, dan menoleh-noleh seperti musang. Beliau SAW juga bersabda ”Sholatlah seperti halnya sholat orang yang akan meninggal, yaitu seakan-akan engkau melihat Alloh. Jika engkau tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR Thabrani, Ibnu Majah & Ahmad).

Beliau telah sholat dengan baju yang terbuat dari wol yang bergambar, lalu Rasulullah SAW melihat sepintas gambar-gambar itu. Usai sholat Beliau SAW bersabda ”Bawalah bajuku ini kepada Abu Jahm dan bawalah kepadaku kain yang kasar Abu Jahm. Karena bajuku ini telah mengalihkan perhatian sholatku tadi. (dalam riwayat lain dikatakan : Sesungguhnnya aku telah melihat gambarnya saat sholat dan hampir saja aku tergoda).” (HR Bukhari, Muslim & Malik).

Aisyah mempunyai kain bergambar untuk tirai, Rasulullah SAW sholat menghadapnya. Lalu Rasulullah SAW bersabda ”Jauhkanlah kain itu, sesungguhnya gambarnya mengganggu sholatku.” (HR Bukhari & Muslim).


Beliau SAW bersabda ”Tidak sempurna sholatnya orang yang telah terhidang makannya, serta ketika menahan keluarnya angin dan buang air.” (HR Bukhari & Muslim). Lanjut baca...

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H.

Kami Persatuan Mahasiswa Daud Kholifatulloh di Mesir dengan tulus dan ikhlas mengucapkan kepada seluruh kaum Muslimin SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H. Mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallohu minna wa minkum. Kullu am wa antum bikhairin.

Bila hati salah menduga,terkadang mulut salah bicara. Bila Canda membawa luka terkadang lidah mulai berbisa. Maka izinkan tuk berucap taqabbalallohu minna wa minkum. Selamat hari raya Idul Fitri mohon maaf dzahir & batin.

Terselip khilaf dalam candaku. Tergores luka dalam tawaku, terbelit pilu dalam tingkahku, tersinggung rasa dalam bicaraku. Hari kemenangan telah tiba, moga segala dosa & kesalahan kita terampuni. Mari bersama kita bersihkan dihari yang fitri. SELAMAT IDUL FITRI, mohon maaf lahir & batin.

Waktu mengalir bagaikan air
Ramadhan suci telah berakhir
Bila ada luka yang pernah terukir
Ada khilaf yang sempat tergulir
mari kita sucikan hati
Minal aidzin walfaidzin
maafkan lahir &batin

Salam super dari saya, salam dahsyat dan salam ukhuwah.
Lanjut baca...

Gema Ramadhan Di Negeri Cleopatra


Oleh: Ahmad Farisi Suwaryo
www.ahmadfarisi.wordpress.com

Kalau mendengar kata Cleopatra kita langsung teringat pada sebuah negeri dimana disana ada seorang raja yang sangat dzalim. Raja tersebut diberi gelar Fir’aun. Ia pernah mengaku dirinya Tuhan dan membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Tidak asing lagi, negeri itu adalah Mesir, namanya terukir dalam kitab suci. Selain itu mesir juga dikenal dengan julukan ardhul anbiya’ atau negeri para nabi. Hal ini didasarkan oleh banyaknya nabi yang diturunkan atau diutus di Mesir. Seperti nabi Musa, Harun dan Yusuf. Mesir juga terkenal dengan julukan Ardhul Kinanah (bumi Kinanah).

Mesir merupakan salah satu negeri yang mempunyai peradaban tinggi dan tertua di dunia. Peninggalan-peninggalan sejarah seperti benteng Shalahuddin al Ayyubi, Piramida, Spinx, dan peninggalan-peninggalan kerajaan Fir’aun lainnya masih terjaga rapi hingga sekarang. Bahkan sebagiannya ada yang baru ditemukan sehingga sangat menarik minat para pelancong manca Negara untuk terus berkunjung ke Mesir.

Merasakan bulan suci Ramadhan di Mesir merupakan sebuah kesyukuran dan kesan tersendiri, yang barang kali belum tentu kita temukan di Negara lain. Dalam menyambut bulan suci, biasanya orang-orang Mesir akan membuat berbagai macam jenis manisan untuk berbuka puasa. Manisan yang mereka buat beraneka ragam. Berbagai jenis kurma juga dijual di pinggir-pinggir jalan, sampai ada nama kurma Obama.

Menjelang bulan Ramadhan, mereka akan mengadakan ceramah-ceramah di masjid yang berkaitan dengan keutamaan bulan Ramadhan, sehingga orang-orang dapat mengambil manfaatnya secara langsung dan mempersiapkan diri untuk menyambut bulan yang mulia dan penuh barakah.

Hal yang menarik dari orang Mesir adalah sifat kesadaran dan sikap saling menghormati. Pada siang hari bulan Ramadhan, biasanya restaurant-restaurant dan warung-warung makan tutup, ia baru akan dibuka kembali menjelang buka puasa sampai waktu sahur selesai guna melayani para Sha’imin (orang-orang yang berpuasa).

Ramadhan di Mesir, sebagaimana di negeri Arab lainnya, membutuhkan perjuangan ekstra. Selain kultur budaya dan adat yang berbeda, faktor alam pun membuat banyak perbedaan. Di Mesir pada musim panas waktu siang jauh lebih panjang dibanding waktu malam. Tahun ini Ramadhan jatuh pada akhir musim panas di mana waktu maghrib tiba pukul 18.30 malam, bahkan sebelum jam Mesir dimundurkan 1 jam, mahgrib tiba pukul 19.30 dan subuh pada pukul 4.00 dini hari. Sehingga total waktu berpuasa tahun ini hampir 15 jam, jauh lebih panjang dibanding waktu berpuasa di Tanah Air.

Bulan Ramadhan adalah syahrul Qur’an, dimana pada bulan inilah al-Qur’an al-Karim diturunkan. Setiap selesai shalat fardhu masjid-masjid di Mesir selalu diramaikan oleh orang-orang yang membaca al-Qur’an. Bahkan tidak jarang kita temukan orang-orang yang membaca al-Qur’an di bis-bis umum, jalan-jalan, pertokoan, mall-mall dan perkantoran. Sungguh sebuah fenomena yang menyejukkah qalbu dan membangkitkan semangat.

Kesadaran orang Mesir akan keutamaan bulan Ramadhan sangat tinggi, hal ini tidak terlepas dari pemahaman agama mereka serta ceramah-ceramah para syaikh tentang keutamaan bulan yang penuh ampunan dan rahmat ini.

Kedermawanan mereka pada bulan Ramadhanpun meningkat. Banyak orang-orang kaya maupun perusahaan-perusahaan yang membuka jamuan gratis buka puasa di pinggir-pinggir jalan. Jamuan gratis atau yang dinamakan “Maidah Rahman” disediakan bagi para musafir, kaum dhuafa’ dan siapa saja yang mau datang. Adapun menunya biasanya nasi lemak campur makrunah, ayam bakar dan sayur kacang.

Komunitas orang Indonesia di Mesir sekarang jumlahnya lebih dari lima ribu jiwa, 85% di antaranya adalah para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar, sebuah universitas tertua di dunia. Mereka tersebar di beberapa kota seperti Kairo, Zaqaziq, Manshoura, Zamalik dan Thantha.

Kairo adalah kota yang sangat ramai dan padat penduduk. Jalan-jalan tidak pernah lengang dari kendaraan yang berlalu lalang. Pada musim panas seperti sekarang ini, orang-orang biasa begadang, sehingga malam tidak pernah sepi.

Sebagian besar Mahasiswa Indonesia di Mesir berdomisili di kawasan Madinat Nasr atau Nasr City . Ketika berjalan-jalan di kawasan ini kita terasa seperti sedang berada di negerinya sendiri. Di sini banyak terdapat restaurant Asia, baik yang dari Indonesia , Malaysia maupun Thailand .

Di daerah Dokky terdapat masjid yang diberi nama Masjid Indonesia Kairo (MIK), masjid ini dibangun untuk komunitas orang Indonesia . Di lantai atas masjid ini digunakan untuk sekolah dengan nama Sekolah Indonesia Cairo (SIC), sebuah sekolah bergengsi untuk anak-anak Indonesia di Mesir yang mayoritasnya adalah anak-anak para pejabat KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia).

Pada bulan Ramadhan, MIK dengan dana dari para pejabat kedutaan, biasanya menyediakan angkot antar jemput bagi para mahasiswa Indonesia . Di MIK masyarakat dan mahasiswa Indonesia malaksanakan shalat tarawih bersama, kemudian dilanjutkan dengan ceramah keagamaan dan diakhiri dengan jamuan makan ala masakan-masakan Indonesia . Setiap hari menu yang disajikan berganti-ganti, terkadang bakso, ketupat, mie ayam, pempek Palembang dan lain-lain. Acara seperti itu bertujuan untuk mempererat silaturrahmi antar warga yang tersebar di berbagi kota dan untuk melepaskan kerinduan akan masakan tanah air. (ah/frs)





Lanjut baca...

Amalan-Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan

بِِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Oleh : Ahmad Farisi Suwaryo

Assalamu ‘alaykum Wr. Wb.

Ikhwan wa Akhwat yang dimuliakan oleh Alloh, tamu agung bulan Ramadhan sudah tiba, ibadah puasa pun -tinggal menunggu hitungan jam- akan segera kita awali. Bahkan mungkin di belahan bumi sana seperti Indonesia sudah memasukinya. Seluruh ummat muslim dari segala penjuru dunia serentak berbondong-bondong menyambut kedatangannya dengan menghidupkan suasana yang penuh rahmat, barakah dan maghfirah. Ramadhan merupakan pesta ibadah bagi umat Islam serta momen yang tepat untuk kita lebih mendekatkan diri kepada sang Pencipta, Alloh Azza wa Jalla.

Lantas persiapan apakah yang sudah kita lakukan sebagai umat Islam untuk menyambutnya? Sudahkah kita tahu amalan-amalan yang dianjurkan untuk kita lakukan pada bulan Ramadhan? Sungguh bulan Ramadhan adalah peluang emas bagi kita untuk mengisi rekening kebajikan dan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya di sisi Alloh. Karena pada bulan ini pahala ibadah sunnah dilipatkan menjadi pahala wajib dan pahala ibadah wajib dilipatkan menjadi tujuh puluh kali lipat, subhanalloh.

Hal ini sebagaimana sabda Rasululloh saw: “Barang siapa yang
melaksanakan amalan sunnah pada bulan Ramadhan, maka pahalanya sama
dengan pahala melaksanakan ibadah wajib pada bulan selain Ramadhan.
Dan barang siapa yang melaksanakan ibadah wajib pada bulan Ramadhan,
maka pahalanya sama dengan pahala yang melaksanakan tujuh puluh ibadah
wajib pada bulan selain Ramadhan” (HR. Baihaki).

Maka sudahlah wajar kalau para sahabat pernah mengharap seandainya seluruh bulan dalam setahun adalah semuanya bulan Ramadhan. Teladan kita Rasululloh SAW ketika datang bulan Ramadhan beliau memberi kabar gembira kepada para sahabatnya.

عَنْ أََبَِِِي هُرَيْرَةََ رَضِي اللهُ عَنْهُ ، قالَ : ( كانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى اللهُ عليه وَسَلّمَ يُبَشِّرُ أصْحابَهُ يقولُ : قَدْ جاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضانَ شَهْرٌ مُبارَكٌ كَتَبَ اللهُ عليكم صِيامَهُ ، فيهِ تُفْتَحُ أََبوابُ الجَنّةِ ، وتُغْلَقُ فِيهِ أبْوابُ الجَحِيْمِ ، وتُغَلُّ فِيه الشَياطينُ فيه لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَها فَقَدْ حُرِمْ) رواه أحمد والنسائي

Dari Abu Hurairah ra ia berkata, Rasululloh Shalallohu ‘alaihi wa sallam memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Alloh mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat dalam bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa.” (HR. Ahmad dan an-Nasa`i).

Demikian adalah amalan-amalan sunnahnya:

1. Bersahur dan menyegerakan berbuka

Rasululloh SAW bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menyegerakan berbuka akan mendatangkan kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Manusia akan sentiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Mengawali berbuka puasa dengan kurma, atau manis-manisan kalau tidak ada maka dengan minum air. ” Rasululloh saw berbuka dengan rutbaat (kurma segar) sebelum beliau shalat, apabila tidak ada maka dengan beberapa tamar (kurma) dan apabila tidak ada, beliau meminum air. (HR Abu Dawud, Hakim dan menshahihkannya serta Tirmidzi meng-hasankannya). Lihat kitab fiqhus sunnah terbitan al Fathul I’lam al Araby, hal: 521.

2. Membaca Al Qur’an

Membaca al-Qur`an sangat dianjurkan bagi setiap muslim di setiap waktu dan kesempatan apapun itu kesibukan dan profesinya. Alqu’an merupakan dusturuna undang-undang kita sebagai ummat Muhammad saw. Maka seyogyanya kita tidak pernah melupakannya untuk membacanya setiap hari, karena al-Qur’an dapat memberi syafaat kepada pembacanya pada hari kiamat. Rasululloh bersabda :

اقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ
“Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya” (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya). HR. Muslim.

Ada pemandangan yang sangat menarik yang saya perhatikan selama saya berada di Kairo, dimana saya sering menemukan orang-orang membaca al Qur’an di jalan-jalan umum, bus, mall-mall bahkan terminal. Tidak jarang juga para eksekutif meluangkan waktunya untuk membaca al Qur’an di kantor. Sebuah pemandangan yang bagi saya sangat mengharukan sekali dan membuat hati berdebat-debar. Suasana ruhiah seperti ini belum pernah saya temukan di Indonesia, bahkan di Saudi sekalipun saya belum pernah melihat orang-orang yang sedang bergelantungan di dalam bus yang penuh sesak akan tetapi masih menyempatkan diri membaca al Qur’an. Subhanallohu wal hamdulillah wa laa ilaha illallohu wallohu akbar.

Rasululloh selalu memperbanyak membaca al-Qur`an di hari-hari Ramadhan, seperti diceritakan dalam hadits Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata:

وَلاَ قَامَ لَيْلَةً حَتَّى يُصْبِحَ وَلاَ صَامَ شَهْرًا كَامِلاً غَيْرَ رَمَضَانَ وَلاَ أَعْلَمُ نَبِيَّ الله ِقَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِى لَيْلَةٍ
“Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah membaca al-Qur`an semuanya, sembahyang sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan.” HR. Ahmad.

Dalam hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan al-Bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah melakukan tadarus al-Qur`an bersama Jibril di setiap bulan Ramadhan.

3. Shalat tarawih berjamaah

Shalat Tarawih disyariatkan berdasarkan hadits Aisyar radhiyallahu anha, ia berkata: “Sesungguhnya Rasululloh keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau shalat di masjid, dan shalatlah beberapa orang bersama beliau. Di pagi hari, orang-orang memperbincangkannya. Ketika Nabi mengerjakan shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah keluar dan melaksanakan shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasululloh hanya keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Tatkala selesai shalat Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, kemudian membaca syahadat dan bersabda,

“Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah sama bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu kalian tidak sanggup melaksanakannya.” Rasululloh wafat dan kondisinya tetap seperti ini. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

4. Menghidupkan qiyamul lail

Para ulama salaf selalu mencari kesempatan untuk menghidupkan malamnya dengan shalat dan membaca Al-Quran sehingga tersentuh jiwanya. Dan apabila membaca ayat yang menerangkan kabar gembira, hatinya terselip harapan yang menggebu-gebu seolah apa yang di janjikan itu ada di pelupuk matanya. Sebaliknya, apabila membaca ayat Al-Qur’an yang menerangkan ancaman maka hati dan kedua telinganya terasa terbius, seolah dahsyatnya suara api neraka berada di ujung telinganya, lalu mereka pun meletakkan keningnya di atas bumi sambil memohon kepada Allah agar dijauhkan dari pedihnya api neraka dan meminta pertolongan agar diberi kemenangan atas musuh-musuhnya.

Dari Abu Hurairah r.a:”Kemuliaan seorang mu’min teletak pada solatnya yang ia dirikan di tengah malam dan kehormatannya terletak pada ketidak-tergantungannnya terhadap orang lain”. Dari Mughirah r.a, Rasulullah s.a.w selalu bangun tengah malam melaksanakan solat malam hingga bengkak kedua telapak kakinya”.

5. Memberi buka puasa (tafthir shaim)

Memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa sangat dianjurkan oleh Islam, meski hanya dengan memberinya segenggam kurma, memberi minum orang puasa yang sedang dalam perjalanan ataupun memberi buka puasa dengan sebungkus nasi kucing kepada orang-orang yang membutuhkan untuk berbuka.

Anjuran memberi buka puasa atau tafthir shaim ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya:

” Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun”. (Bukhari Muslim)

6. Bersedekah

Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan paling dermawannya beliau adalah di bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi)

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ, وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِى رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ

“Rasulullah adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibri menemui beliau” (HR. al-Bukhari).

7. Memperbanyak doa

“Ada tiga orang yang tidak ditolak do’a mereka: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil dan do’anya orang yang teraniaya“. (Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majjah dan Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan).

“Tiga do’a yang tidak akan ditolak, do’a orang tua terhadap anak nya, do’a orang yang sedang berpuasa, dan do’a orang yang sedang dalam perjalanan.” (Kitab Silsilah ash-Shahiihah no 1797)

8. I`tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

I’tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Alloh. Orang yang beri’tikaf akan menyibukkan diri dengan beribadah kepada-Nya, hingga kecintaannya semata hanya kepada Alloh SWT, mengalahkan kecintaannya kepada selain Alloh. Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan merupakan keutamaan yang dipilih oleh Alloh SWT.

Diriwayatkan dari `Aisyah r.a. bahwasanya Nabi Muhammad saw selalu beri`tikaf di malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan hingga ajal menjemputnya, kemudian sunnah ini dihidupkan lagi oleh isteri-isteri Rasululloh selepas kematiannya” (Bukhari Muslim).

9. Melaksanakan ibadah umrah

salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah melaksanakan ibadah umrah dan Rasulullah menjelaskan bahwa nilai pahalanya sama dengan melaksanakan ibadah haji, seperti dalam hadits yang berbunyi:

عُمْرَةٌ فِى رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً

“Umrah di bulan Ramadhan sama dengan ibadah haji.”

Demikianlah amalan-amalan sunnah pada bulan Ramadhan, semoga kita bisa melewati hari-harinya dengan beribadah, dan bisa melaksanakan sunnah-sunnah yang dianjurkan oleh Rasululloh saw. Amin.
Lanjut baca...

BATASAN MELIHAT CALON ISTRI



Oleh: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Apabila seorang pemuda datang untuk meminang seorang putri apakah ia wajib melihatnya ? Apakah juga boleh perempuan itu membuka kepalanya agar tampak lebih jelas kecantikannya bagi pelamar ? Dengan hormat saya mohon penjelasannya.

Jawaban.
Tidak apa-apa, akan tetapi tidak wajib. Dan dianjurkan kalau ia melihat perempuan yang dilamar dan perempuan itu juga melihatnya, karena Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada lelaki yang melamar seorang perempuan agar melihatnya.

Yang demikian itu adalah lebih menumbuhkan rasa cinta kasih diantara keduanya. Jika perempuan itu membuka muka dan kedua tanganya serta kepalanya maka tidaklah mengapa. Sebagian Ahli ilmu (Ulama) berpendapat : Cukup muka dan kedua tangan saja. Pendapat yang shahih adalah tidak ada pelamar melihat kepala (perempuan yang dilamar), muka, kedua tangan dan kedua kakinya, berdasarkan hadits di atas.

Akan tetapi hal itu tidak boleh dilakukan secara berduaan, melainkan harus didampingi oleh ayah perempuan itu atau saudaranya yang laki-laki atau lainnya. Sebab Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Jangan sampai seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita, kecuali didampingi oleh mahramnya". [Muttafaq 'alaihi]

Sabda beliau juga.

"Artinya : Tiada seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan melainkan yang ketiganya adalah syetan". [Riwayat Imam At-Turmudzi dan Imam Ahmad dari hadits Ibnu Umar, dari hadits Jabir dan dari hadits 'Amir bin Rabi'ah]

[Majalah Al-Buhuts Al-Ilmiyah, edisi 136 dan 137, Fatwa Ibnu Baz]

[Disalin dari. Kitab Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerjemah Amir Hamzah dkk, Penerbit Darul Haq] ana ambil dari situs http://www.almanhaj.or.id semoga bermanfaat.
Lanjut baca...

Seleksi Calon Mahasiswa ke Timur Tengah

Tanggal : 19/06/2009 8:07:00   Sumber : DIKTIS
PENGUMUMAN
Nomor : Dj.I/Dt.I.IV/4/PP.04/765/2009
 
SELEKSI NASIONAL
CALON MAHASISWA KE TIMUR TENGAH
TAHUN AKADEMIK 2009-2010
 
 
A. Latar Belakang
Untuk mengantisipasi meningkatnya minat calon mahasiswa Indonesia ke Timur Tengah yang tidak dibarengi dengan kualitas memadai, Departemen Agama akan melakukan penyeleksian dengan menguji kemampuan akademik, hafalan/bacaan Al Qur’an dan bahasa Arab.
 
B. Tujuan
1.      Menyaring para lulusan Madrasah Aliyah/sederajat yang potensial dan mempunyai bakat dan  minat yang kuat dalam pengembangan keilmuan dan perguruan bahasa Arab.
2.      Mempersiapkan generasi terbaik dalam bidang ilmu ke-Islaman dan bahasa Arab dalam rangka mencerdaskan calon ilmuwan dalam kehidupan bangsa dan bernegara.
 
C. Persyaratan Mengikuti Seleksi
 1. Warga Negara RI yang beragama Islam.
      2. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh panitia
      3. Pas photo berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar
     4. Melampirkan salinan ijazah Madrasah Aliyah Negeri atau Swasta yang mengikuti ujian negara dengan ketentuan sebagai berikut :
         a).   Usia ijazah tidak lebih dari 2 (dua) tahun.
   b). Bagi peminat belajar ke Al-Azhar berijazah Pondok Pesantren yang mu’adalah (akreditasi) ijazahnya dengan  tsanawiyah (SLTA) Al-Azhar masih berlaku sampai sekarang.
   c).  Bagi yang belum memiliki ijazah (STTB), harus melampirkan surat keterangan lulus dari sekolah.
 
D. Mata Ujian
1. Ujian Lisan (menggunakan bahasa Arab) meliputi : Bahasa Arab (percakapan, terjemah dan pemahaman teks) dan  hafalan/bacaan Al-Qur’an minimal 3 juz;
2. Ujian Tulis (menggunakan bahasa Arab) meliputi : Bahasa Arab (memahami teks, tata bahasa dan insya’) dan Pengetahuan Agama Islam.  
 
   
E. Waktu Pendaftaran dan Pelaksanaan Ujian
1. Pendaftaran                              : tanggal 22 Juni 2009 s.d. 15 Juli 2009  setiap jam kerja.
2. Pelaksanaan seleksi diatur sebagai berikut :
 

No Ujian Tanggal WIB WITA WIT
1 Ujian Tulis 22 Juli  2009 08.00 – 10.00 09.00 – 11.00 10.00 – 12.00
2 Ujian Lisan 23 Juli  2009 Menyesuaikan dengan waktu setempat
 
F. Tempat Pendaftaran dan Seleksi
      

No. Lokasi Ujian Tempat Pendaftaran
 
1. Departeman Agama Pusat Departeman Agama Pusat
 
2. IAIN Sunan Gunung Djati Bandung IAIN Sunan Gunung Jati Bandung danSTAIN Cirebon
3. UIN Yogyakarta UIN Yogyakarta
 
4. IAIN Walisongo Semarang IAIN Walisongo Semarang, STAIN Kudus, STAIN Purwokerto, STAIN Salatiga dan STAIN Surakarta.
5. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang IAIN Surabaya, UIN Malang, STAIN Kediri, STAIN Tulung Agung, STAIN Ponorogo, STAIN Pamekasan dan STAIN Jember.
6. IAIN Ar-Raniry Banda Aceh IAIN Ar Raniry Aceh NAD,  STAIN Lhoukseumawe dan STAIN Cok Kala Langsa
7. IAIN Sumatera Utara Medan IAIN Sumatera Utara Medan dan STAIN Padang Sidempuan 
8. IAIN Imam Bonjol Padang IAIN Imam Bonjol Padang, STAIN Bukittinggi, STAIN Batusangkar dan STAIN Kerinci.
9. IAIN Raden Fatah Palembang IAIN Raden Fatah Palembang, IAIN Sulthan Thoha Jambi, STAIN Bangka Belitung dan STAIN Bengkulu
10. UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru
11. UIN Ala’uddin Makasssar IAIN Ala’uddin Makasar, STAIN Pare-Pare, STAIN Watampone, STAIN Palopo, STAIN Kendari, STAIN Palu dan STAIN Jayapura.
12. IAIN Mataram IAIN Mataram
13. IAIN Gorontalo IAIN Gorontalo, STAIN Menado, STAIN Ambon dan STAIN Ternate
14. IAIN Antasari Banjarmasin IAIN Antasari Banjarmasin dan STAIN Palangkaraya
   
G. Hasil Ujian Seleksi
1.   Hasil seleksi akan diumumkan oleh Departemen Agama tanggal 31 Juli 2009 melalui website : www.ditpertais.net
   2.   Peserta seleksi non beasiswa ke Al-Azhar yang dinyatakan lulus dapat memproses berkas pendaftarannya melalui KBRI Kairo.
   3.   Jumlah nilai kelulusan peserta non beasiswa minimal 70/100.
   4.  Hasil ujian yang telah ditandatangani oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam akan dikirim ke perwakilan RI di Timur Tengah dan perwakilan negara tujuan di Jakarta untuk dijadikan acuan dalam  proses pendaftaran dan pengajuan visa serta layanan kekonsuleran.
   5. Untuk mendapatkan visa dari Kedutaan Besar Mesir di Jakarta peserta non beasiswa yang lulus seleksi dan telah mendaftarkan diri di Universitas Al-Azhar, dapat mengajukan permohonan rekomendasi kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam Depag RI dengan melampirkan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Bukti pendaftaran (ishol)
b. Surat Keterangan dari KBRI Kairo
b. Foto copy Paspor
c. Foto copy Ijazah yang telah dilegalisir
         d. Surat Pernyataan kesanggupan finansial selama masa studi, yang ditanda tangani di atas materai Rp 6.000 oleh calon mahasiswa dan orang tua/wali dengan melampirkan copy Bank Draft minimal Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
6.      Keberangkatan ke luar negeri berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI/Kedutaan Besar negara tujuan di Jakarta.
 
H. Tim Pelaksana Seleksi
1.  Tim pelaksana Pusat dibentuk dan ditunjuk oleh Dirjen Pendidikan Islam.
2. Tim pelaksana Daerah dibentuk dan ditunjuk oleh Rektor UIN/IAIN/Ketua STAIN bersangkutan.
3. Tim Penguji baik tulis maupun lisan ditunjuk oleh Dirjen Pendidikan Islam dan keputusan tim penguji tidak dapat diganggu gugat.

Sumber : www.ditpertais.net
 
 
          Jakarta,  16  Juni  2009
Lanjut baca...

Why I am Proud To Be Muslim

Sesungguhnya nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada manusia di dunia ini adalah nikmat Iman dan Islam, dimana dengan kedua nikmat tersebut, seseorang dapat menggapai kenikmatan yang hakiki. Kedua nikmat tersebut adalah sebuah jembatan emas yang akan mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan yang nyata. Ianya adalah cahaya yang menerangi kegelapan malam. Ianya adalah telaga bening di tengah sahara padang pasir. Ianya adalah petunjuk jalan bagi musafir yang sedang kebingungan.
Tiada kenikmatan yang lebih besar daripada nikmat Iman dan Islam.

Marilah kita berhenti sejenak untuk mencoba merenungi firman Allah yang menunjukkan betapa besarnya kedua nikmat tadi, betapa Allah memberi gelar kepada orang-orang yang diberi ke dua nikmat tadi sebagai umat terbaik, betapa kita harus bersyukur dan bangga menjadi seorang Muslim, sebagai orang yang mendapatkan nikmat Iman dan Islam. Allah berfirman kepada kaum Muslimin:


Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS, Ali Imran: 110)

Lewat ayat ini Allah telah menegaskan bahwa orang-orang Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Karena mereka adalah orang-orang yang menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Pada ayat lain Allah juga berfirman:

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS, Ali Imran: 139)

Ayat di atas menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya. Bahkan Allah tidak akan menerima orang-orang yang mencari agama selain agama Islam. Allah berfirman:

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu )daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS, Ali Imran: 85)

Setelah kita tahu bahwa Allah telah memuji orang-orang Muslim dan menyebutnya bahwa mereka adalah umat terbaik dan orang-orang yang paling tinggi derajatnya, lantas apa yang harus kita lakukan sebagai orang yang telah mengaku dirinya Muslim? Bukankah di sana ada tugas berat yang mesti kita pikul? Sesungguhnya Allah akan menolong orang-orang yang menolong agamanya. Meskipun sekiranya ia tidak sempat melihat kemenangan di dunia, sesungguhnya Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik di akhirat.

Alangkah indahnya kalau saya menyebutkan di sini sebuah kisah yang sangat mempesona, kisah yang dapat menggetarkan hati, kisah yang mampu membuat mata menangis bagi orang yang mau menghayatinya. Yaitu kisah seorang sahabat agung, duta pertama yang diutus oleh Rasul, Mush’ab bin Umair radhiyallahu ‘anhu.

Mush’ab bin Umair adalah seorang remaja Quraisy paling tampan, paling menonjol, dan paling bersemangat. Para penulis sejarah biasa menyebutnya sebagai “pemuda Makkah yang menjadi sanjungan semua orang”. Dia lahir di Makkah dan dibesarkan dalam limpahan kenikmatan. kedua orang tuanya adalah orang yang kaya raya dan terpandang. Dia adalah anak yang sangat dimanjakan oleh kedua orang tuanya.

Di Makkah pada saat itu sedang hangat-hangatnya membicarakan Muhammad, orang yang selama ini dikenal jujur itu tiba-tiba menyatakan bahwa dirinya telah diutus Allah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Mengajak umat manusia beribadah kepada Allah yang Maha Esa. Perhatian warga Makkah terpusat pada berita ini. Tiada yang menjadi buah pembicaraan mereka kecuali tentang Rasulullah SAW dan agama yang dibawanya. Kabar ini pun terdengar juga oleh Mush’ab bin Umair, pemuda tampan yang sangat dimanja ini.

Dia sangat serius memperhatikan perkembangan berita tersebut. Diantara berita yang didengarkannya ialah Rasulullah bersama pengikutnya biasa berkumpul di satu tempat yang jauh dari gangguan orang-orang Quraisy. Yaitu, di bukit Shafa, di rumah Arqam bin Abul Arqam. Dia pun segera mengambil keputusan. Di suatu senja, dia bergegas ke rumah Arqam bin Abul Arqam. Ia bertekad untuk datang ke tempat perkumpulan itu dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang yang mengaku diutus oleh Allah.
Mush’ ab masuk dan duduk di sudut ruangan, ketika rasulullah membaca ayat-ayat Al Qur’an, Mushab terlena, terpesona oleh kalimat-kalimat itu. Dia terbuai, melayang entah ke mana. Rasulullah mendekatinya, mengusap dada Mushab dengan penuh kasih sayang. Dada yang sedang panas bergejolak itu akhirnya menjadi tenang dan damai, setenang samudra yang dalam.

Setelah itu, hanya dalam waktu yang sangat singkat, ia telah masuk Islam. Karena takut dengan orang tuanya, ia menyembunyikan keislamannya. Akan tetapi pada akhirnya kabar keislamannya tercium juga oleh orang tuannya. Ibunya sangat marah dengan berita itu, lantas ia mengurungnya di dalam kamar beberapa hari dengan penjagaan ketat orang-orang Ibunya. Hingga terdengar oleh Mush’ab bahwa para sahabat Rasulullah akan berhijrah ke Habasyah. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Mushab. Dengan sedikit strategi dia berhasil mengecoh ibu dan para penjaganya. Ia berhasil lolos dari kurungan, lalu ikut hijrah ke Habasyah.

Pada suatu hari, dia menghampiri kaum muslimin yang sedang duduk di sekeliling Rasulullah SAW. Melihat penampilan Mushab, mereka menundukkan pandangan, bahkan ada yang menangis. Mereka melihat Mushab memakai jubah usang yang bertambal-tambal. Padahal, masih segar dalam ingatan mereka bagaimana penampilannya sebelum masuk Islam. Pakaiannya ibarat bunga di taman, menebarkan aroma wewangian.

Mush’ab lama tidak berjumpa dengan Ibunya, terakhir bertemu dengan ibunya adalah ketika Ibunya hendak mengurungnya lagi sewaktu Mush’ab kembali dari Habasyah, akan tetapi niat untuk mengurungnya dibatalkan lantaran Mush’ab mengancam akan membunuh orang-orang bawahan ibunya bila rencana itu sampai dilakukan. Keduanya pun kembali berpisah dengan cucuran air mata.

Ketika sang ibu mengusirnya dari rumah, “Pergilah sesuka hatimu. Aku bukan ibumu lagi.” Mushab menghampiri ibunya dan berkata, “Wahai Ibu, aku sangat sayang kepada Ibu. Karena itu, bersaksilah bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Mushab meninggalkan kemewahan dan kesenangan yang pernah dialaminya, dan memilih hidup miskin serta kekurangan. Pemuda ganteng dan parlente itu, kini hanya mengenakan pakaian yang sangat kasar, sehari makan dan beberapa hari rela menahan lapar. Akan tetapi, jiwanya yang telah dihiasi aqidah suci dan cahaya ilahi, mengubah dirinya menjadi seorang manusia yang lain, menjadi seorang yang sangat tabah dan berkepribadian kuat.

Pada suatu hari Rasulullah mengutus Mush’ab ke Madinah untuk melakukan tugas dakwah. Tugasnya adalah mengajarkan agama Islam kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di bukit Aqabah. Juga untuk mengajak orang lain menganut agama Islam, dan mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut hijrah Rasulullah ke kota itu.

Mush’ab terus berdakwah kepada penduduk Madinah hingga mereka berbondong-bondong masuk Islam. Dan ketika terjadi perang uhud antara kaum Muslimin dan kafir Quraisy, ia berperang dengan sangat gigih. Pada waktu itu ia bertugas sebagai pembawa bendera pasukan. Tatkala barisan kaum muslimin porak-poranda, Mushab tetap gigih berperang. Seorang tentara berkuda musuh, Ibnu Qamiah menyerangnya dan berhasil menebas tangan kanannya hingga putus. Mushab mengucapkan, “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh para Rasul.”

Lalu, bendera itu ia ambil dengan tangan kirinya dan ia kibarkan. Musuh pun menebas tangan kirinya hingga putus. Mushab membungkuk ke arah bendera pasukan, lalu dengan kedua pangkal tangannya ia mendekap dan mengibarkan bendera itu, sambil mengucapkan, “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh para Rasul.”

Orang berkuda itu menyerangnya lagi dengan tombak, menghunjamkannya ke dada Msuh’ab. Mushab pun gugur, dan bendera pun jatuh’.” Tidak ada yang bisa dipakai untuk mengkafaninya kecuali sehelai kain. Jika ditutupkan dari kepalanya, kedua kakinya kelihatan. Jika ditutupkan dari kakinya, maka kepalanya kelihatan. Maka, Rasulullah bersabda, ‘Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan tutupilah kakinya dengan rumput idzkhir.”

Begitulah kisah sahabat agung Mush’ab bin Umair, Ia rela meninggalkan segala kenikmatan dan kemewahan dunia yang dulu pernah didapatkannya. Ia lebih memilih hidup miskin dan kekurangan demi Islam. Ia telah korbankan seluruh hidupnya demi meninggikan kalimat haq dan menjadikan Islam sebagai jalan hidupnya. Ia mengetahui bahwa kenikmatan dunia adalah kenikmatan yang semu dan fana, sedang kenikmatan Akhirat adalah kenikmatan yang sesungguhnya, sebagaimana tersebut dalam syair:

Akhirat adalah keaslian,
Akhirat adalah kehidupan
Dunia itu kefanaan
Dunia itu kematian

Siapa pegang benda Aslinya
Pasti kena tujuannya
Siapa gapai bayang-bayangnya
Pastikan terpedaya

(seruling daud)
Lanjut baca...

Wirid Setelah Shalat Fardhu


Membaca : Istighfar 3 X, astaghfirulloh, astaghfirulloh, astaghfirulloh
Allohumma anta assalaam ma minka assalaam tabarokta yaa dzal jalaali wal ikroom
Allohumma a’ini ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika
Laa ilaaha illallohu wahdahu laa ayariika lahu, lahu almulku wa lahu al hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir. (Dibaca 1 X setelah sholat Dhuhr, Asar dan Isya, dibaca 10 X setelah sholat maghrib dan shubuh)
La haula wa la quwwata illa billah, laa ilaaha illalloh wa la na’budu illaa iyyaahu, lahu anni’mah wa lahu alfadhl wa lahu atstsanaa’ul hasan, laa ilaaha illalloh mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun.
Allohumma laa mani’a lima a’thoita wa laa mu’thi lima mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minka aljaddu.
Membaca :
· Ayat al Kursyi, Allohu laa ilaha illa huwa alhayyul qoyyum.......
· Surat al Ikhlash, Qul huwallohu ahad.....
· Surat al Falaq, Qul a’udzu birobbil falaq...
· Surat Annas, Qul a’udzu birobbinnaas...
(surat-surat ini dibaca 1 X setelah sholat Dhuhr, Asar dan Isya, dan dibaca 3X setelah sholat maghrib dan shubuh)

Membaca :
· Subhanalloh 33 X
· Alhamdulillah 33 X
· Allohu akbar 33 X yang demikian adalah 99 X, dan untuk menyempurnakan 100 X membaca :
· Laa ilaaha illallohu wahdahu laa ayariika lahu, lahu almulku wa lahu al hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir.

Bahasa Arabnya :

Dzikr Ba’da Shalat Fardhu

Membaca : Istighfar 3 x ((أستغفرالله , أستغفرالله , أستغفرالله
kemudian membaca : (اللهم أنت السلام و منك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام)
membaca : (اللهم أعني علي ذكرك و شكرك و حسن عبادتك)
membaca :(لا اله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك و له الحمد وهو علي كل شيئ قدير)
membaca : (لا حول ولا قوة إلا بالله ، لا اله إلا الله ولا نعبد إلا إياه ، له النعمة وله الفضل و له الثناء الحسن، لااله إلا الله مخلصين له الدين ولو كره الكافرون)
membaca : (اللهم لا مانع لما أعطيت ولا معطي لما منعت ولا ينفع ذا الجد منك الجد
membaca :
· Ayat kursy (الله لا اله إلا هو الحي القيوم ....)
· surat al Ikhlash (... ( قل هو الله أحد
· surat al Falaq (قل أعوذ برب الفلق...)
· surat Annas ( قل أعوذ برب الناس....)
membaca :
· subhanalloh 33 x (سبحان الله)
· alhamdulillah 33 x ( الحمد لله)
· Allohu akbar 33 x (الله أكبر) Yang demikian berjumlah 99 x, untuk menggenapkan 100 x membaca:
( لا اله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك و له الحمد وهو علي كل شيئ قدير)

Catatan : semua wirid yang tercantum disini berdasarkan hadits shahih dan dicontohkan oleh Rasululloh SAW.

Artinya : Afwan, sesuatu yang Anda cari belum tersedia..... coba klik beribu-ribu kali...!


Lanjut baca...

Enaknya Dikasih Judul Apaan Ya???

Opsss… dalam tulisan ini saya hanya ingin sedikit bercerita mengenai kepindahan saya…eh, kayaknya ga penting banget ya untuk saya ceritakan di blog ini. Habisnya mau nulis apa juga belum ada bahan, ujian saya juga belum selesai, karena gara-gara Barack Hussein Obama ujian saya yang tanggal 4 yang seharusnya terakhir dan tinggal ongkang-ongkang menunggu hasil ujian, terpaksa harus diundurkan jadi tanggal 21 nanti, jadinya ya saya masih jarang ngeblog. Tapi daripada blognya ga pernah diisi saya nulis aja sembarangan. So kalau ga mau baca ya udah, tutup aja…! Atau cari aja tulisan lain yang kiranya bermanfaat, gitu aja kok repot. He he he…

Sudah sekitar 3 minggu ini saya pindah tinggal, yang sebelumnya di distrik 7 bersama teman-teman sebangsa dan setanah air, dengan menyewa rumah, maksud saya nge-kost ghitu, sekarang saya tinggal di masjid bersama orang Mesir. Daerah yang sekarang saya tempati ini namanya Zahra’ daerahnya kampung, dan agak masuk ke dalam. Kendatipun tidak begitu jauh dari jalan raya, namun kesan kampungnya begitu terasa. Baik itu cara berpakain penduduknya, cara berinteraksi dengan sesama dan kebiasaan mereka sehari-hari.

Orang kota pada umumnya cara berpakaiannya lebih rapi dan tidak suka berbasa basi. Tidak terlalu banyak tanya kecuali yang perlu saja, dan sedikit cuek dengan orang lain. Mungkin mereka lebih mengutamakan waktu mereka sendiri daripada untuk mencampuri urusan orang lain. Tapi kalau saya menilai masyarakat Mesir secara global, pada umumnya mereka baik-baik, ramah dan suka membantu. Orang Mesir sangat senang dengan orang asing yang belajar ke Mesir, terutama mereka yang belajar di Universitas Al-Azhar.

Kebiasaan orang Mesir kalau ketemu orang asing, mereka akan menanyakan kabar dan asal daerah mereka, kalau saya menjawab saya dari Indonesia, mereka akan langsung mengucapkan ahsanu naas (sebaik-baik manusia). Eh… tapi jangan GeeR dulu lho, karena mereka ke orang Malaysia juga akan mengatakan begitu, ke orang Rusia juga mereka akan ngomong begitu. Intinya mereka suka memuji orang walau terkadang sangat berlebihan. Walau bagaimanapun memuji lebih baik daripada mencaci, betul ga bro?

Orang mesir sangat sulit membedakan antara orang Indonesia, Korea, China dan Jepang. Mereka sering mengira saya orang Jepang… saya sering dipanggil “Yabany” (orang Jepang) terkadang mereka menanyakan ke saya “anta min shin?” kamu dari china? Padahal mata saya nggak sipit seperti orang china dan kulit saya pun kulit orang Indonesia. Terkadang saya juga dipanggil “ya kury..!” (Hai orang Korea), apa benar sih saya seperti orang Korea? Kalau benar…pertanyaannya adalah, bintang Korea yang mana yang mirip dengan saya? Hah ngelantur…

Ok…kembali ke laptop, maksud saya ke cerita mengenai kepindahan saya ke masjid. Apa alasan saya pindah ke masjid? Pertama adalah, karena saya ingin lebih konsen belajar, ingin mendapatkan ketenangan dan agar bisa lebih rajin shalat berjamaah 5 waktu di masjid…lha namanya juga tinggal dimasjid masa shalatnya di mall?
Yang ke dua adalah, karena tinggal di masjid itu gratis, jadi tidak repot-repot bayar kost tiap bulan, bayar listrik, air dan lain lain. Jadi lebih meringankan masalah finansial saya. Kayaknya poin ini lebih cocok ditempatkan di alasan pertama deh… cos memang saya keberatan bayar kost yang sudah 3 bulan ini naik.
Alasan yang ketiga adalah, karena saya ingin lebih berinteraksi dengan orang Asing, terutama orang Arab, tujuannya agar bisa mempraktekan bahasa. Masa hidup di Arab tinggalnya sama orang Indonesia terus, keenakan dong ga ada tantangan…huih. Contohnya karena saya lebih sering tinggal sama orang Padang, akhirnya saya malah sampai bisa bahasa Padang, akan tetapi bahasa Arab saya tidak nambah-nambah… apalagi bahasa Inggrisnya. Kalau aku ditanya pakai bahasa inggris dijamin tidak akan aku jawab. Itu sudah.
Lanjut baca...

Obama Merubah Jadwal Ujianku


Kunjungan Presiden Amerika Barack Husein Obama ke Mesir (Kamis/4/6/09) sempat merubah jadwal ujian di seluruh universitas yang ada di kairo, yang mana seharusnya ujian tersebut dilaksanakan pada hari kamis, menjadi dimundurkan beberapa hari berikutnya. Saya pun yang seharusnya ujian terakhir pada hari kamis, terpaksa harus rela menunggu ujian pada tanggal 21 juni mendatang.

Entah mengapa Mesir sampai sedemikian rupa untuk melakukan sambutan Obama, sehingga merubah jadwal ujian seluruh kampus yang ada di Kairo. Beberapa hari sebelumnya juga dikabarkan banyak terjadi penangkapan wafidin (warga Negara asing) oleh polisi Mesir di kawasan Hay al Ashir. Sehingga turun instruksi dari Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Mesir (PPMI) lewat off line yang isinya menghimbau agar para Mahasiswa tidak keluar rumah pada hari Kamis, kalaupun terpaksa harus keluar rumah diharuskan membawa Passport dan identitas lainnya yang masih valid.

Surat kabar yang terbit di Mesir, Al Wathan, memberitakan bahwa Mesir telah menurunkan 500 orang pengawal, 8 pesawat, 50 mobil mewah dan 25 ribu tentara guna menyambut dan mengamankan Obama. Sebuah pengamanan yang sangat berlebih-lebihan.

Sebelum mengunjungi Kairo, Obama terlebih dahulu melakukan kunjungan ke Arab Saudi di Riyadh untuk mengadakan pembicaraan seputar masalah Timur Tengah dan memperbaiki hubungan AS dengan Negara-negara Islam, yang mana selama 8 tahun terakhir ini hubungan AS dengan Negara-negara Islam sangat buruk akibat ulah Bush yang dinilai sangat arogansi. Dalam acara tersebut Obama sempat meminta nasihat kepada raja Saudi, Abdulloh bin Abdul Aziz menganai penyelesaian masalah Timur Tengah. Dalam kesempatan itu, Obama juga memperoleh hadiah dari sang raja berupa kalung emas raksasa. (ah/frs)

Lanjut baca...

Daftar Kitab-Kitab Bahasa Arab

Diumumkan bagi yang membutuhkan kitab-kitab berbahasa Arab, baik untuk dijual/bisnis, perpustakaan pribadi, infak maupun yang lainnya, Insya Alloh kami siap membantu dan mengirimkannya dari Mesir. Harga-harga kitab di Mesir relative murah bila dibandingkan dengan Negara-negara Arab lainnya. Berikut adalah contoh kitab-kitab yang bisa dipesan, sebagai gambaran saja:

No

Nama Kitab

Pengarang

Jilid

1

Fathul Baary Syarah Shahih Bukhari

Ibnu Hajar al-Asqalani

14 jilid

2

Shahih Muslim

Imam Nawawi

9 jilid

3

Arbaim Nawawi

Imam Nawawi

1 jilin

4

Riyadhus Shalihin

Imam Nawawi

2 jilid

5

Tafsir Alquranul Adzim

Ibnu Katsir

8 jilid

6

Jami' li Ahkamil Qur'an

Imam Qurthuby

20 jilid

7

Tafsir Ayatil Ahkam

Muhammad Ali Ashobuni

2 jilid

8

Fiqhu sunnah

Sayid Sabiq

4 Jilid

9

Kitab al-Um

Imam Syafi'i

11 jilid

10

Nailul Authar

Imam Assyaukani

8 jilid

11

Subulus Salam

Ibnu Hajar al-Asqalani

4 jilin

12

Fatawa Ibnu Taimiah

Ibnu Taimiah

20 jilid

13

Aqidah Thahawiah

Abu Ja'far

1 jilid

14

Aqidah Wasatiyah

Ibnu Taimiah

1 jilid

15

Hayatus Sahabah

Al Kandahlawi

3 Jilid

16

I'tisham

Imam Syatibi

1 jilid

17

Almuwafaqat (Ushul Fiqh)

Imam Syatibi

2 jilid

18

Qashashul Anbiya'

Ibnu Katsir

1 jilid

19

Talbishul Iblis

Ibnu Jauzi

1 jilid

20

Sirah Nabawiyah

Ibnu Hisyam

4 Jilid

Keterangan:

· Bagi yang berminat atau membutuhkan informasi lebih lanjut bisa hubungi Ahmad Farisi, HP : +20164168501 atau +20110975373

· Atau kirim email ke elfaris_felistano@yahoo.com

· Masalah jumlah jilid setiap penerbit mungkin bisa berbeda.

· Pengiriman biasa via laut dengan menggunakan container.

· Kitab2 diatas hanya sebagai contoh, yg mungkin sudah lebih dikenal di Indonesia .

· Masih banyak kitab2 lain yg berhubungan dg masalah fiqh, Aqidah, Tafsir, Hadits dan sirah. (di Mesir masalah kitab lebih Komplit).

· Masalah harga kitab nanti bisa kami cantumkan berikutnya.

Lanjut baca...

 

Tukar Uang

Pengikut