"Terapkan syariat pada diri, keluarga, golongan dan ummat"
Kami menerima kiriman tulisan dari pihak manapun selama tidak keluar dari Al Qur'an dan Sunnah, silahkan kirimkan tulisan Anda ke daud.kh.duaribu@gmail.com terima kasih.

Seleksi Calon Mahasiswa ke Timur Tengah

Tanggal : 19/06/2009 8:07:00   Sumber : DIKTIS
PENGUMUMAN
Nomor : Dj.I/Dt.I.IV/4/PP.04/765/2009
 
SELEKSI NASIONAL
CALON MAHASISWA KE TIMUR TENGAH
TAHUN AKADEMIK 2009-2010
 
 
A. Latar Belakang
Untuk mengantisipasi meningkatnya minat calon mahasiswa Indonesia ke Timur Tengah yang tidak dibarengi dengan kualitas memadai, Departemen Agama akan melakukan penyeleksian dengan menguji kemampuan akademik, hafalan/bacaan Al Qur’an dan bahasa Arab.
 
B. Tujuan
1.      Menyaring para lulusan Madrasah Aliyah/sederajat yang potensial dan mempunyai bakat dan  minat yang kuat dalam pengembangan keilmuan dan perguruan bahasa Arab.
2.      Mempersiapkan generasi terbaik dalam bidang ilmu ke-Islaman dan bahasa Arab dalam rangka mencerdaskan calon ilmuwan dalam kehidupan bangsa dan bernegara.
 
C. Persyaratan Mengikuti Seleksi
 1. Warga Negara RI yang beragama Islam.
      2. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh panitia
      3. Pas photo berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar
     4. Melampirkan salinan ijazah Madrasah Aliyah Negeri atau Swasta yang mengikuti ujian negara dengan ketentuan sebagai berikut :
         a).   Usia ijazah tidak lebih dari 2 (dua) tahun.
   b). Bagi peminat belajar ke Al-Azhar berijazah Pondok Pesantren yang mu’adalah (akreditasi) ijazahnya dengan  tsanawiyah (SLTA) Al-Azhar masih berlaku sampai sekarang.
   c).  Bagi yang belum memiliki ijazah (STTB), harus melampirkan surat keterangan lulus dari sekolah.
 
D. Mata Ujian
1. Ujian Lisan (menggunakan bahasa Arab) meliputi : Bahasa Arab (percakapan, terjemah dan pemahaman teks) dan  hafalan/bacaan Al-Qur’an minimal 3 juz;
2. Ujian Tulis (menggunakan bahasa Arab) meliputi : Bahasa Arab (memahami teks, tata bahasa dan insya’) dan Pengetahuan Agama Islam.  
 
   
E. Waktu Pendaftaran dan Pelaksanaan Ujian
1. Pendaftaran                              : tanggal 22 Juni 2009 s.d. 15 Juli 2009  setiap jam kerja.
2. Pelaksanaan seleksi diatur sebagai berikut :
 

No Ujian Tanggal WIB WITA WIT
1 Ujian Tulis 22 Juli  2009 08.00 – 10.00 09.00 – 11.00 10.00 – 12.00
2 Ujian Lisan 23 Juli  2009 Menyesuaikan dengan waktu setempat
 
F. Tempat Pendaftaran dan Seleksi
      

No. Lokasi Ujian Tempat Pendaftaran
 
1. Departeman Agama Pusat Departeman Agama Pusat
 
2. IAIN Sunan Gunung Djati Bandung IAIN Sunan Gunung Jati Bandung danSTAIN Cirebon
3. UIN Yogyakarta UIN Yogyakarta
 
4. IAIN Walisongo Semarang IAIN Walisongo Semarang, STAIN Kudus, STAIN Purwokerto, STAIN Salatiga dan STAIN Surakarta.
5. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang IAIN Surabaya, UIN Malang, STAIN Kediri, STAIN Tulung Agung, STAIN Ponorogo, STAIN Pamekasan dan STAIN Jember.
6. IAIN Ar-Raniry Banda Aceh IAIN Ar Raniry Aceh NAD,  STAIN Lhoukseumawe dan STAIN Cok Kala Langsa
7. IAIN Sumatera Utara Medan IAIN Sumatera Utara Medan dan STAIN Padang Sidempuan 
8. IAIN Imam Bonjol Padang IAIN Imam Bonjol Padang, STAIN Bukittinggi, STAIN Batusangkar dan STAIN Kerinci.
9. IAIN Raden Fatah Palembang IAIN Raden Fatah Palembang, IAIN Sulthan Thoha Jambi, STAIN Bangka Belitung dan STAIN Bengkulu
10. UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru
11. UIN Ala’uddin Makasssar IAIN Ala’uddin Makasar, STAIN Pare-Pare, STAIN Watampone, STAIN Palopo, STAIN Kendari, STAIN Palu dan STAIN Jayapura.
12. IAIN Mataram IAIN Mataram
13. IAIN Gorontalo IAIN Gorontalo, STAIN Menado, STAIN Ambon dan STAIN Ternate
14. IAIN Antasari Banjarmasin IAIN Antasari Banjarmasin dan STAIN Palangkaraya
   
G. Hasil Ujian Seleksi
1.   Hasil seleksi akan diumumkan oleh Departemen Agama tanggal 31 Juli 2009 melalui website : www.ditpertais.net
   2.   Peserta seleksi non beasiswa ke Al-Azhar yang dinyatakan lulus dapat memproses berkas pendaftarannya melalui KBRI Kairo.
   3.   Jumlah nilai kelulusan peserta non beasiswa minimal 70/100.
   4.  Hasil ujian yang telah ditandatangani oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam akan dikirim ke perwakilan RI di Timur Tengah dan perwakilan negara tujuan di Jakarta untuk dijadikan acuan dalam  proses pendaftaran dan pengajuan visa serta layanan kekonsuleran.
   5. Untuk mendapatkan visa dari Kedutaan Besar Mesir di Jakarta peserta non beasiswa yang lulus seleksi dan telah mendaftarkan diri di Universitas Al-Azhar, dapat mengajukan permohonan rekomendasi kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam Depag RI dengan melampirkan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Bukti pendaftaran (ishol)
b. Surat Keterangan dari KBRI Kairo
b. Foto copy Paspor
c. Foto copy Ijazah yang telah dilegalisir
         d. Surat Pernyataan kesanggupan finansial selama masa studi, yang ditanda tangani di atas materai Rp 6.000 oleh calon mahasiswa dan orang tua/wali dengan melampirkan copy Bank Draft minimal Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
6.      Keberangkatan ke luar negeri berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI/Kedutaan Besar negara tujuan di Jakarta.
 
H. Tim Pelaksana Seleksi
1.  Tim pelaksana Pusat dibentuk dan ditunjuk oleh Dirjen Pendidikan Islam.
2. Tim pelaksana Daerah dibentuk dan ditunjuk oleh Rektor UIN/IAIN/Ketua STAIN bersangkutan.
3. Tim Penguji baik tulis maupun lisan ditunjuk oleh Dirjen Pendidikan Islam dan keputusan tim penguji tidak dapat diganggu gugat.

Sumber : www.ditpertais.net
 
 
          Jakarta,  16  Juni  2009
Lanjut baca...

Why I am Proud To Be Muslim

Sesungguhnya nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada manusia di dunia ini adalah nikmat Iman dan Islam, dimana dengan kedua nikmat tersebut, seseorang dapat menggapai kenikmatan yang hakiki. Kedua nikmat tersebut adalah sebuah jembatan emas yang akan mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan yang nyata. Ianya adalah cahaya yang menerangi kegelapan malam. Ianya adalah telaga bening di tengah sahara padang pasir. Ianya adalah petunjuk jalan bagi musafir yang sedang kebingungan.
Tiada kenikmatan yang lebih besar daripada nikmat Iman dan Islam.

Marilah kita berhenti sejenak untuk mencoba merenungi firman Allah yang menunjukkan betapa besarnya kedua nikmat tadi, betapa Allah memberi gelar kepada orang-orang yang diberi ke dua nikmat tadi sebagai umat terbaik, betapa kita harus bersyukur dan bangga menjadi seorang Muslim, sebagai orang yang mendapatkan nikmat Iman dan Islam. Allah berfirman kepada kaum Muslimin:


Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS, Ali Imran: 110)

Lewat ayat ini Allah telah menegaskan bahwa orang-orang Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Karena mereka adalah orang-orang yang menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Pada ayat lain Allah juga berfirman:

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS, Ali Imran: 139)

Ayat di atas menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya. Bahkan Allah tidak akan menerima orang-orang yang mencari agama selain agama Islam. Allah berfirman:

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu )daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS, Ali Imran: 85)

Setelah kita tahu bahwa Allah telah memuji orang-orang Muslim dan menyebutnya bahwa mereka adalah umat terbaik dan orang-orang yang paling tinggi derajatnya, lantas apa yang harus kita lakukan sebagai orang yang telah mengaku dirinya Muslim? Bukankah di sana ada tugas berat yang mesti kita pikul? Sesungguhnya Allah akan menolong orang-orang yang menolong agamanya. Meskipun sekiranya ia tidak sempat melihat kemenangan di dunia, sesungguhnya Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik di akhirat.

Alangkah indahnya kalau saya menyebutkan di sini sebuah kisah yang sangat mempesona, kisah yang dapat menggetarkan hati, kisah yang mampu membuat mata menangis bagi orang yang mau menghayatinya. Yaitu kisah seorang sahabat agung, duta pertama yang diutus oleh Rasul, Mush’ab bin Umair radhiyallahu ‘anhu.

Mush’ab bin Umair adalah seorang remaja Quraisy paling tampan, paling menonjol, dan paling bersemangat. Para penulis sejarah biasa menyebutnya sebagai “pemuda Makkah yang menjadi sanjungan semua orang”. Dia lahir di Makkah dan dibesarkan dalam limpahan kenikmatan. kedua orang tuanya adalah orang yang kaya raya dan terpandang. Dia adalah anak yang sangat dimanjakan oleh kedua orang tuanya.

Di Makkah pada saat itu sedang hangat-hangatnya membicarakan Muhammad, orang yang selama ini dikenal jujur itu tiba-tiba menyatakan bahwa dirinya telah diutus Allah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Mengajak umat manusia beribadah kepada Allah yang Maha Esa. Perhatian warga Makkah terpusat pada berita ini. Tiada yang menjadi buah pembicaraan mereka kecuali tentang Rasulullah SAW dan agama yang dibawanya. Kabar ini pun terdengar juga oleh Mush’ab bin Umair, pemuda tampan yang sangat dimanja ini.

Dia sangat serius memperhatikan perkembangan berita tersebut. Diantara berita yang didengarkannya ialah Rasulullah bersama pengikutnya biasa berkumpul di satu tempat yang jauh dari gangguan orang-orang Quraisy. Yaitu, di bukit Shafa, di rumah Arqam bin Abul Arqam. Dia pun segera mengambil keputusan. Di suatu senja, dia bergegas ke rumah Arqam bin Abul Arqam. Ia bertekad untuk datang ke tempat perkumpulan itu dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang yang mengaku diutus oleh Allah.
Mush’ ab masuk dan duduk di sudut ruangan, ketika rasulullah membaca ayat-ayat Al Qur’an, Mushab terlena, terpesona oleh kalimat-kalimat itu. Dia terbuai, melayang entah ke mana. Rasulullah mendekatinya, mengusap dada Mushab dengan penuh kasih sayang. Dada yang sedang panas bergejolak itu akhirnya menjadi tenang dan damai, setenang samudra yang dalam.

Setelah itu, hanya dalam waktu yang sangat singkat, ia telah masuk Islam. Karena takut dengan orang tuanya, ia menyembunyikan keislamannya. Akan tetapi pada akhirnya kabar keislamannya tercium juga oleh orang tuannya. Ibunya sangat marah dengan berita itu, lantas ia mengurungnya di dalam kamar beberapa hari dengan penjagaan ketat orang-orang Ibunya. Hingga terdengar oleh Mush’ab bahwa para sahabat Rasulullah akan berhijrah ke Habasyah. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Mushab. Dengan sedikit strategi dia berhasil mengecoh ibu dan para penjaganya. Ia berhasil lolos dari kurungan, lalu ikut hijrah ke Habasyah.

Pada suatu hari, dia menghampiri kaum muslimin yang sedang duduk di sekeliling Rasulullah SAW. Melihat penampilan Mushab, mereka menundukkan pandangan, bahkan ada yang menangis. Mereka melihat Mushab memakai jubah usang yang bertambal-tambal. Padahal, masih segar dalam ingatan mereka bagaimana penampilannya sebelum masuk Islam. Pakaiannya ibarat bunga di taman, menebarkan aroma wewangian.

Mush’ab lama tidak berjumpa dengan Ibunya, terakhir bertemu dengan ibunya adalah ketika Ibunya hendak mengurungnya lagi sewaktu Mush’ab kembali dari Habasyah, akan tetapi niat untuk mengurungnya dibatalkan lantaran Mush’ab mengancam akan membunuh orang-orang bawahan ibunya bila rencana itu sampai dilakukan. Keduanya pun kembali berpisah dengan cucuran air mata.

Ketika sang ibu mengusirnya dari rumah, “Pergilah sesuka hatimu. Aku bukan ibumu lagi.” Mushab menghampiri ibunya dan berkata, “Wahai Ibu, aku sangat sayang kepada Ibu. Karena itu, bersaksilah bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Mushab meninggalkan kemewahan dan kesenangan yang pernah dialaminya, dan memilih hidup miskin serta kekurangan. Pemuda ganteng dan parlente itu, kini hanya mengenakan pakaian yang sangat kasar, sehari makan dan beberapa hari rela menahan lapar. Akan tetapi, jiwanya yang telah dihiasi aqidah suci dan cahaya ilahi, mengubah dirinya menjadi seorang manusia yang lain, menjadi seorang yang sangat tabah dan berkepribadian kuat.

Pada suatu hari Rasulullah mengutus Mush’ab ke Madinah untuk melakukan tugas dakwah. Tugasnya adalah mengajarkan agama Islam kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di bukit Aqabah. Juga untuk mengajak orang lain menganut agama Islam, dan mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut hijrah Rasulullah ke kota itu.

Mush’ab terus berdakwah kepada penduduk Madinah hingga mereka berbondong-bondong masuk Islam. Dan ketika terjadi perang uhud antara kaum Muslimin dan kafir Quraisy, ia berperang dengan sangat gigih. Pada waktu itu ia bertugas sebagai pembawa bendera pasukan. Tatkala barisan kaum muslimin porak-poranda, Mushab tetap gigih berperang. Seorang tentara berkuda musuh, Ibnu Qamiah menyerangnya dan berhasil menebas tangan kanannya hingga putus. Mushab mengucapkan, “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh para Rasul.”

Lalu, bendera itu ia ambil dengan tangan kirinya dan ia kibarkan. Musuh pun menebas tangan kirinya hingga putus. Mushab membungkuk ke arah bendera pasukan, lalu dengan kedua pangkal tangannya ia mendekap dan mengibarkan bendera itu, sambil mengucapkan, “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh para Rasul.”

Orang berkuda itu menyerangnya lagi dengan tombak, menghunjamkannya ke dada Msuh’ab. Mushab pun gugur, dan bendera pun jatuh’.” Tidak ada yang bisa dipakai untuk mengkafaninya kecuali sehelai kain. Jika ditutupkan dari kepalanya, kedua kakinya kelihatan. Jika ditutupkan dari kakinya, maka kepalanya kelihatan. Maka, Rasulullah bersabda, ‘Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan tutupilah kakinya dengan rumput idzkhir.”

Begitulah kisah sahabat agung Mush’ab bin Umair, Ia rela meninggalkan segala kenikmatan dan kemewahan dunia yang dulu pernah didapatkannya. Ia lebih memilih hidup miskin dan kekurangan demi Islam. Ia telah korbankan seluruh hidupnya demi meninggikan kalimat haq dan menjadikan Islam sebagai jalan hidupnya. Ia mengetahui bahwa kenikmatan dunia adalah kenikmatan yang semu dan fana, sedang kenikmatan Akhirat adalah kenikmatan yang sesungguhnya, sebagaimana tersebut dalam syair:

Akhirat adalah keaslian,
Akhirat adalah kehidupan
Dunia itu kefanaan
Dunia itu kematian

Siapa pegang benda Aslinya
Pasti kena tujuannya
Siapa gapai bayang-bayangnya
Pastikan terpedaya

(seruling daud)
Lanjut baca...

Wirid Setelah Shalat Fardhu


Membaca : Istighfar 3 X, astaghfirulloh, astaghfirulloh, astaghfirulloh
Allohumma anta assalaam ma minka assalaam tabarokta yaa dzal jalaali wal ikroom
Allohumma a’ini ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika
Laa ilaaha illallohu wahdahu laa ayariika lahu, lahu almulku wa lahu al hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir. (Dibaca 1 X setelah sholat Dhuhr, Asar dan Isya, dibaca 10 X setelah sholat maghrib dan shubuh)
La haula wa la quwwata illa billah, laa ilaaha illalloh wa la na’budu illaa iyyaahu, lahu anni’mah wa lahu alfadhl wa lahu atstsanaa’ul hasan, laa ilaaha illalloh mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun.
Allohumma laa mani’a lima a’thoita wa laa mu’thi lima mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minka aljaddu.
Membaca :
· Ayat al Kursyi, Allohu laa ilaha illa huwa alhayyul qoyyum.......
· Surat al Ikhlash, Qul huwallohu ahad.....
· Surat al Falaq, Qul a’udzu birobbil falaq...
· Surat Annas, Qul a’udzu birobbinnaas...
(surat-surat ini dibaca 1 X setelah sholat Dhuhr, Asar dan Isya, dan dibaca 3X setelah sholat maghrib dan shubuh)

Membaca :
· Subhanalloh 33 X
· Alhamdulillah 33 X
· Allohu akbar 33 X yang demikian adalah 99 X, dan untuk menyempurnakan 100 X membaca :
· Laa ilaaha illallohu wahdahu laa ayariika lahu, lahu almulku wa lahu al hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir.

Bahasa Arabnya :

Dzikr Ba’da Shalat Fardhu

Membaca : Istighfar 3 x ((أستغفرالله , أستغفرالله , أستغفرالله
kemudian membaca : (اللهم أنت السلام و منك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام)
membaca : (اللهم أعني علي ذكرك و شكرك و حسن عبادتك)
membaca :(لا اله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك و له الحمد وهو علي كل شيئ قدير)
membaca : (لا حول ولا قوة إلا بالله ، لا اله إلا الله ولا نعبد إلا إياه ، له النعمة وله الفضل و له الثناء الحسن، لااله إلا الله مخلصين له الدين ولو كره الكافرون)
membaca : (اللهم لا مانع لما أعطيت ولا معطي لما منعت ولا ينفع ذا الجد منك الجد
membaca :
· Ayat kursy (الله لا اله إلا هو الحي القيوم ....)
· surat al Ikhlash (... ( قل هو الله أحد
· surat al Falaq (قل أعوذ برب الفلق...)
· surat Annas ( قل أعوذ برب الناس....)
membaca :
· subhanalloh 33 x (سبحان الله)
· alhamdulillah 33 x ( الحمد لله)
· Allohu akbar 33 x (الله أكبر) Yang demikian berjumlah 99 x, untuk menggenapkan 100 x membaca:
( لا اله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك و له الحمد وهو علي كل شيئ قدير)

Catatan : semua wirid yang tercantum disini berdasarkan hadits shahih dan dicontohkan oleh Rasululloh SAW.

Artinya : Afwan, sesuatu yang Anda cari belum tersedia..... coba klik beribu-ribu kali...!


Lanjut baca...

Enaknya Dikasih Judul Apaan Ya???

Opsss… dalam tulisan ini saya hanya ingin sedikit bercerita mengenai kepindahan saya…eh, kayaknya ga penting banget ya untuk saya ceritakan di blog ini. Habisnya mau nulis apa juga belum ada bahan, ujian saya juga belum selesai, karena gara-gara Barack Hussein Obama ujian saya yang tanggal 4 yang seharusnya terakhir dan tinggal ongkang-ongkang menunggu hasil ujian, terpaksa harus diundurkan jadi tanggal 21 nanti, jadinya ya saya masih jarang ngeblog. Tapi daripada blognya ga pernah diisi saya nulis aja sembarangan. So kalau ga mau baca ya udah, tutup aja…! Atau cari aja tulisan lain yang kiranya bermanfaat, gitu aja kok repot. He he he…

Sudah sekitar 3 minggu ini saya pindah tinggal, yang sebelumnya di distrik 7 bersama teman-teman sebangsa dan setanah air, dengan menyewa rumah, maksud saya nge-kost ghitu, sekarang saya tinggal di masjid bersama orang Mesir. Daerah yang sekarang saya tempati ini namanya Zahra’ daerahnya kampung, dan agak masuk ke dalam. Kendatipun tidak begitu jauh dari jalan raya, namun kesan kampungnya begitu terasa. Baik itu cara berpakain penduduknya, cara berinteraksi dengan sesama dan kebiasaan mereka sehari-hari.

Orang kota pada umumnya cara berpakaiannya lebih rapi dan tidak suka berbasa basi. Tidak terlalu banyak tanya kecuali yang perlu saja, dan sedikit cuek dengan orang lain. Mungkin mereka lebih mengutamakan waktu mereka sendiri daripada untuk mencampuri urusan orang lain. Tapi kalau saya menilai masyarakat Mesir secara global, pada umumnya mereka baik-baik, ramah dan suka membantu. Orang Mesir sangat senang dengan orang asing yang belajar ke Mesir, terutama mereka yang belajar di Universitas Al-Azhar.

Kebiasaan orang Mesir kalau ketemu orang asing, mereka akan menanyakan kabar dan asal daerah mereka, kalau saya menjawab saya dari Indonesia, mereka akan langsung mengucapkan ahsanu naas (sebaik-baik manusia). Eh… tapi jangan GeeR dulu lho, karena mereka ke orang Malaysia juga akan mengatakan begitu, ke orang Rusia juga mereka akan ngomong begitu. Intinya mereka suka memuji orang walau terkadang sangat berlebihan. Walau bagaimanapun memuji lebih baik daripada mencaci, betul ga bro?

Orang mesir sangat sulit membedakan antara orang Indonesia, Korea, China dan Jepang. Mereka sering mengira saya orang Jepang… saya sering dipanggil “Yabany” (orang Jepang) terkadang mereka menanyakan ke saya “anta min shin?” kamu dari china? Padahal mata saya nggak sipit seperti orang china dan kulit saya pun kulit orang Indonesia. Terkadang saya juga dipanggil “ya kury..!” (Hai orang Korea), apa benar sih saya seperti orang Korea? Kalau benar…pertanyaannya adalah, bintang Korea yang mana yang mirip dengan saya? Hah ngelantur…

Ok…kembali ke laptop, maksud saya ke cerita mengenai kepindahan saya ke masjid. Apa alasan saya pindah ke masjid? Pertama adalah, karena saya ingin lebih konsen belajar, ingin mendapatkan ketenangan dan agar bisa lebih rajin shalat berjamaah 5 waktu di masjid…lha namanya juga tinggal dimasjid masa shalatnya di mall?
Yang ke dua adalah, karena tinggal di masjid itu gratis, jadi tidak repot-repot bayar kost tiap bulan, bayar listrik, air dan lain lain. Jadi lebih meringankan masalah finansial saya. Kayaknya poin ini lebih cocok ditempatkan di alasan pertama deh… cos memang saya keberatan bayar kost yang sudah 3 bulan ini naik.
Alasan yang ketiga adalah, karena saya ingin lebih berinteraksi dengan orang Asing, terutama orang Arab, tujuannya agar bisa mempraktekan bahasa. Masa hidup di Arab tinggalnya sama orang Indonesia terus, keenakan dong ga ada tantangan…huih. Contohnya karena saya lebih sering tinggal sama orang Padang, akhirnya saya malah sampai bisa bahasa Padang, akan tetapi bahasa Arab saya tidak nambah-nambah… apalagi bahasa Inggrisnya. Kalau aku ditanya pakai bahasa inggris dijamin tidak akan aku jawab. Itu sudah.
Lanjut baca...

Obama Merubah Jadwal Ujianku


Kunjungan Presiden Amerika Barack Husein Obama ke Mesir (Kamis/4/6/09) sempat merubah jadwal ujian di seluruh universitas yang ada di kairo, yang mana seharusnya ujian tersebut dilaksanakan pada hari kamis, menjadi dimundurkan beberapa hari berikutnya. Saya pun yang seharusnya ujian terakhir pada hari kamis, terpaksa harus rela menunggu ujian pada tanggal 21 juni mendatang.

Entah mengapa Mesir sampai sedemikian rupa untuk melakukan sambutan Obama, sehingga merubah jadwal ujian seluruh kampus yang ada di Kairo. Beberapa hari sebelumnya juga dikabarkan banyak terjadi penangkapan wafidin (warga Negara asing) oleh polisi Mesir di kawasan Hay al Ashir. Sehingga turun instruksi dari Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Mesir (PPMI) lewat off line yang isinya menghimbau agar para Mahasiswa tidak keluar rumah pada hari Kamis, kalaupun terpaksa harus keluar rumah diharuskan membawa Passport dan identitas lainnya yang masih valid.

Surat kabar yang terbit di Mesir, Al Wathan, memberitakan bahwa Mesir telah menurunkan 500 orang pengawal, 8 pesawat, 50 mobil mewah dan 25 ribu tentara guna menyambut dan mengamankan Obama. Sebuah pengamanan yang sangat berlebih-lebihan.

Sebelum mengunjungi Kairo, Obama terlebih dahulu melakukan kunjungan ke Arab Saudi di Riyadh untuk mengadakan pembicaraan seputar masalah Timur Tengah dan memperbaiki hubungan AS dengan Negara-negara Islam, yang mana selama 8 tahun terakhir ini hubungan AS dengan Negara-negara Islam sangat buruk akibat ulah Bush yang dinilai sangat arogansi. Dalam acara tersebut Obama sempat meminta nasihat kepada raja Saudi, Abdulloh bin Abdul Aziz menganai penyelesaian masalah Timur Tengah. Dalam kesempatan itu, Obama juga memperoleh hadiah dari sang raja berupa kalung emas raksasa. (ah/frs)

Lanjut baca...

 

Tukar Uang

Pengikut