"Terapkan syariat pada diri, keluarga, golongan dan ummat"
Kami menerima kiriman tulisan dari pihak manapun selama tidak keluar dari Al Qur'an dan Sunnah, silahkan kirimkan tulisan Anda ke daud.kh.duaribu@gmail.com terima kasih.

Hijab Before Hisab

Oleh: Ahmad Farisi (Abu Abdillah Faris)
www.ahmadfarisi.wordpress.com

Wahai Engkau yang bergelar Muslimah…Wahai Engkau wanita yang merindukan sorga… sudahkah jilbab kebesaranmu engkau kenakan? Atau sudahkah Engkau berazam akan memakai jilbabmu? Jangan Engkau jadikan jilbabmu sebagai kain simpanan yang hanya dipakai pada acara-acara tertentu. Renungkanlah perjuangan saudari-saudarimu di Prancis, Kanada dan Negara-negara minoritas Muslim lainnya. Bagi mereka untuk bisa memakai jilbab adalah sebuah perjuangan yang panjang dan melelahkan.

Mengapa mereka mau melakukannya? karena mereka yakin bahwa memakai jilbab adalah sebuah tuntutan agama. Bukan karena mereka mengikuti trend atau mode belaka, karenanya segala rintangan yang mereka hadapi tidak akan mampu menggoyahkan tekadnya, sebaliknya justru semakin memperkokoh keimanannya. Perhatikanlah wahai Muslimah Firman Alloh swt di bawah ini:

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Alloh swt Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).

Setelah Engkau mengetahui ada perintah untuk mengenakan jilbab, masihkah ada yang menganggap bahwa jilbab hanyalah budaya atau adat? Ingatlah…! Sesungguhnya jilbab bagimu adalah wajib sepertimana kewajiban shalat lima waktu dalam sehari. Jilbab bagimu adalah sebuah identitas sebagai seorang Muslimah, karenanya engkau mudah dikenal dan tidak diganggu.

Wanita Yang Suka Memamerkan Tubuhnya Tidak Akan Mencium Bau Sorga

Wahai Muslimah yang takut akan dosa… Tutuplah auratmu. Pakailah hijabmu sebelum datang masa hisabmu. Sungguh hari penghisaban adalah hari-hari yang sangat mengerikan, adapun penyesalan setelah datangnya hari penghisaban adalah sia-sia.

Rasululloh saw bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk sorga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau sorga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Dari hadits di atas dikatakan ada dua golongan yang tidak mencium bau sorga. Mencium saja tidak apalagi masuk ke dalamnya – nau’dzubillahi min dzalik – padahal bau sorga dapat dicium dari jarak yang sangat jauh. Wanita yang berpakaian akan tetapi tidak menutupi auratnya adalah seperti wanita yang berpakaian namun telanjang. Karena tujuan berpakaian adalah untuk menutupi aurat.

Dalam berpakaian menutup aurat, bukan hanya memakai jilbab atau pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya. Akan tetapi juga menghindari pakaian yang tipis atau ketat yang masih menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya.

Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan berkata:“Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Selain menghindari pekaian yang tipis dan ketat juga harus dihindari berpakaian yang berlebihan, seperti berpakaian yang terlalu mewah dan memamerkan perhiasannya, karena hal itu dapat menyebabkan pamer dan riya.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya..” [An Nuur:31]

Bagi yang sudah mengenakan Jilbab, keep your hijab…! Mari ajak anak-anak perempuanmu, ibumu, saudari-saudarimu, bibi-bibimu dan Muslimah yang lain untuk mengenakannya. Semoga keluraga kita bukan termasuk golongan orang yang tidak mencium bau sorga.

Comments :

0 komentar to “Hijab Before Hisab”

Posting Komentar

 

Tukar Uang

Pengikut