"Terapkan syariat pada diri, keluarga, golongan dan ummat"
Kami menerima kiriman tulisan dari pihak manapun selama tidak keluar dari Al Qur'an dan Sunnah, silahkan kirimkan tulisan Anda ke daud.kh.duaribu@gmail.com terima kasih.

Syair-syair Seruling Daud # 2

www.serulingdaud.com

Cahaya di Atas Cahaya

pribadi hurriyyah tammah adalah pribadi kaffah
hidup dengan segenggam keyakinan yang utuh
jiwanya penuh dengan hiasan taqwa
pakaian yang tiada pernah terlepaskan

hari ini lembaga suci telah terealisir
benih-benih kalimah haq telah tersebar
engkau tak akan mengenal mereka
meski seharian bergaul dengannya
karena hijab cahaya akhlakul karimah
ketawadu'an baginya jauh dari segala kenikmatan
zuhudnya di tengah keramaian hidup manusia
meski bergelimang harta takkan ada amanah yang tercecer karenanya
hutang-piutang terbereskan seluruhnya
segala amanat tersampaikan
langit dijunjung dalam keridhoan Illahi
bumi dipijak dalam riuhnya perjuangan
dengannya hidup jadi lebih berarti

setiap peristiwa punya makna
keteguhan dalam gelora derita hidupnya
ketenangan dalam kejalanan setiap langkahnya
sehingga ketika semua lampu padam
cahayanya berasal dari keabadian
dengan cahaya itulah dunia terang benderang

laa ilaaha illalloohu wahdah
sodaqo wa'dah wa nashoro 'abdah
wa a'azza jundahu wa hazamal ahzaaba wahdah


Ibda' Binafsikh

kutiti hari demi hari
ketika muslim bukan lagi cerita, tapi dongeng
bukan lagi kisah tapi khayalan
dimana Islam tak lebih sebagai baju simpanan

muslim kini tak faham lagi buah Qur'an
muslim kini berlari dari sistem Islam
muslim kini dibodohkan

sehingga perampokpun berkedok Islam
pelacur pencolengpun sama saja
koruptor dan sebagainya dan sebagainya berlabelkan Islam

adakah engkau pernah bertanya
berapa surat yang ia baca
berapa sunnah yang ia kerjakan
berapa sahabat yang ia ketahui

ironis memang, muslim tak kenal lagi keislamannya
sekulerisme, kapitalisme telah menghapus dinnya
sehingga Islam di matanya tak lagi kehidupan
kehidupan baginya liarnya dansa iblis

sungguh, meskipun begitu tetap kumulai langkah dari diriku


Kabut

dosa-dosa ummat ini sungguh sangat menjengkelkan
ulamanya keluar kandang pesantren
ribut untuk berebut tahta dan dunia
tendensi kebenaran dijadikan tameng
besilat lidah tak lagi takut dosa
apapun argumentasinya pasti kutolak

kemana para santri, mereka lari dalam sepi
semrawut dalam ketidaktahuan
dan ketika telur tak lagi menetaskan jagoan
mereka membikin kambing hitam
seraya telunjuk teracung kuat
tanpa sadar empat jari terarah pada diri sendiri

kemana alim robbani
mereka tetap pada tugasnya
jangan bingung oleh gelombang
tenanglah dalam ketemaraman kabut
niscaya mata kelelawarmu, samar melihatnya

teguhkan pendirian hai muslim dan muslimah!!!
jubah kebesaranmu kibaskanlah
bangun dan bercerminlah pada alim robbani
Abdal takkan mati kecuali diganti
bumi ini tiada kosong oleh paku-paku alam
bahkan sekukuh imam mereka

kadang aku juga heran
teramat parahkah kebutaan ummat untuk difahamkan

***semua syair diciptakan oleh Ir. Anang Sulistyo Muhtadi

bersambung ke syair-syair berikutnya.....

Comments :

1
Admin Daud mengatakan...
on 

keren syair-syairnya, lembut tapi sangat mengena. langsung ke intinya...

Posting Komentar

 

Tukar Uang

Pengikut